Saturday 8 March 2014

baru beberapa menit yang lalu saya berbahagia ketika mendapat kabar sahabat-sahabat saya menikah di tanggal 6, 7 dan 8 Maret ini. Facebook terlebih dulu yang mengabarkannya tanpa saya minta. memunculkan berita gembira itu di awal saat saya membuka timeline facebook. jujur saja saya jarang membuka facebook, terlebih beberapa hari lalu laptop saya rusak.

tiba-tiba saya melihat postingan dari seorang sahabat odapus (orang dengan lupus), yang memposting dirinya baru saja pulang dari rumah duka teman odapus yang meninggal kemarin siang. deg. saya tak asing dengan nama odapus yang meninggal tersebut. LIA. tapi saya menenangkan diri bahwa nama tersebut sangat banyak dan belum tentu orang yang saya kenal.

kemudian saya scroll down timeline facebook saya, mencari berita kepergian odapus tersebut. karena biasanya ketika ada yang meninggal, timeline akan dipenuhi berita duka tersebut.  saya terus mencari berita duka tersebut memastikan odapus itu bukan odapus yang saya kenal.

membuka grup lupus, saya melihat postingan berita duka tersebut dan memperlihatkan foto jenazah sang odapus. sontak saya menangis karena wajahnya sudah sangat tak asing lagi di memori saya. iyaa itu cece Lia salah satu sahabat odapus saya.
saya masih belum percaya dan segera membuka profil facebook ce Lia untuk memastikan. mungkin wajahnya mirip. dan ketika saya membuka facebook ce Lia, isi timelinenya penuh dengan ucapan turut berduka dan kehilangan. ternyata benar itu cece Lia. saya tak kuasa untuk tidak menangis. 

bagaimana saya akan lupa pertemuan pertama kami di Facebook. saat itu saya masih mengerjakan skripsi dan selalu gentayangan di Facebook mengobrol dengan teman-teman odapus dari berbagai daerah melalui media facebook. ce Lia kebetulan baru saja bergabung dan saya dikenalkan oleh teman saya yang seorang dokter. teman saya ini merekomendasikan ce Lia untuk mengobrol dengan saya, karena dirasa penyakit lupusnya kambuh karena stress dipekerjaan.

ce Lia menuruti saran teman saya dan segera menghubungi saya melalui YM. padahal saya masih berstatus mahasiswa dan berbeda beberapa tahun dengan dirinya, tapi ce Lia percaya dan menceritakan permasalahannya pada saya. bukan permasalahan ringan yang bisa diceritakan kepada orang yang baru dikenal, tapi ce Lia menceritakan permasalahan yang menurut saya itu sifatnya pribadi sekali. sejak saat itu saya berhubungan baik dengan ce Lia. 

hingga akhirnya saya bisa ngobrol secara personal melalui BBM pada saat saya S2. sayangnya saya justru jarang bisa ngobrol dengan santai dengan ce Lia karena kesibukan S2 yang membuat saya terfokus pada tugas-tugas kuliah. beberapa kali masih sempat mengobrol dengan ce Lia dikala tengah malam kami belum tidur. sekedar obrolan ringan apa kabar dan kenapa belum tidur.

setelah itu saya jarang sekali berkomunikasi dengan ce Lia dan teman-teman odapus lainnya. dan ketika mendapat berita duka ini saya sangat sedih karena kehilangan sosok kakak yang baik hati ini. menyesal ketika ada kesempatan untuk berbagi cerita tetapi saya terlalu sibuk dengan urusan saya sendiri. bahkan ketika ce Lia koma, saya tidak tahu dan tidak sempat mengirimkan doa untuknya.

selamat jalan ce Lia... maafkan Ron yang tidak sempat menjadi tempat berkeluh kesahmu di beberapa waktu terakhir. hanya doa yang bisa kukirimkan untukmu ce. sakitmu sebagai penggugur dosamu di dunia. tidak ada lagi rasa sakit di tubuhmu. tenang dan damailah di sisiNya. titip salam untuk kupu-kupu cantik lainnya yang mendahului kami. kami sayang ce Lia, tapi Tuhan lebih sayang dengan ce Lia.

No comments:

Post a Comment