Thursday 10 April 2014

hoki ???

beberapa hari lalu sempet ngobrol sama temen terkait perjalanan selama kuliah di eSDua ini. ngerasa perjalanannya dia tidak se-smooth teman-teman lainnya seperti ketika di awal dibagi kelompok2 kecil dengan dosen pembimbing, dia (dan saya kebetulan satu kelompok) mendapat dosen pembimbing yang tidak enak. dalam artian bukan killer atau apa, justru cuek dan tidak banyak memberikan kami bekal ilmu dibandingkan dosen pembimbing lainnya. di dosen pembimbing kedua (ganti kelompok lagi) dapat dosen yang killer. ketika praktek kerja, dosen pembimbingnya yaa seperti itu. jadi menurut dia perjalanan hingga semester sekarang tidaklah smooth.

seperti di tulisan saya terdahulu "urip iku sawang sinawang". yaaap urip iku sawang sinawang. menurut dia perjalanan kuliahnya tidak se-smooth teman-teman lainnya. tapi menurut saya, perjalanannya smooth jika dibandingkan saya... hehehe... dia lulus semua mata kuliah sedangkan saya dua mata kuliah harus saya ulang dan saya cukup terseok-seok mengulangnya di semester 3 yang padatnya minta ampun. dan mungkin ada orang yang melihat perjalanan saya smooth dibandingkan dia. mungkin.

seperti obrolan tadi dengan teman-teman yang berbeda majoring. sekarang lagi musim seminar usulan penelitian tesis n kami semua sedang dikejar-kejar untuk SUP itu. ada seorang teman (sebut saja A) yang menurut teman saya ini (sebut saja B) ketika SUP biasa aja, nggak banyak jawab dan dosen pembahas pun justru tidak paham dengan penelitiannya si A ini. tapi si A ini lulus. ada lagi teman (sebut saja C), lebih bisa menjawab ketika SUP dan nilai lebih tinggi tapi justru dia tidak lulus.

kata teman saya si B, "emang hokinya si A aja tuh. dari dulu hoki mulu diye"

kalau saya amati perjalanan kuliah si A, very smooth memang. sepertinya tidak ada mata kuliah yang mengulang meskipun tergolong males orangnya. mungkin hokinya dia kali yaa (ngikut kata temen saya si B).

nah lain lagi ketika saya mengulang 2 mata kuliah di awal tahun ini. jujur saya merasa saya akan gagal lagi karena menurut saya belum maksimal dan lebih parah dari semester 1 dulu. kemudian saya membandingkan dengan teman sekelompok saya (adik tingkat) yang memang pintar dan banyak bantuin saya waktu itu. eh justru dia yang tidak lulus :( (sedih karena dia yang banyak bantuin saya). memang gak hoki.

hmm sebenarnya bahasa yang benarnya bukan hoki sih. tapi takdir mungkin yang tepat.

pasca sidang mata kuliah yang saya ngulang itu, saya sebenarnya galau banget cuma diluar keliatan tenang. akhirnya saya curhat sama kakak tingkat saya jaman S1. agak tenang sih tapi masih aja khawatir sama hasilnya.

ini cuplikan kata-kata kakak tingkat saya saat di WA

ya, yang bisa lakukan setelah saya berusaha adalah berdoa dan pasrahkan semua hasilnya sama Allah. seperti yang dikatakan saat ikut tafakuran SDF "kita fokus pada proses. segala sesuatunya kita niatkan sebagai ibadah. dan untuk urusan hasil jangan dipikirkan, itu urusan Allah mau memberi hasil seperti apa kepada kita. yang penting kita sudah berusaha maksimal dan berdoa."

dan hasilnya saya lulus. alhamdulillah. dan mungkin saja si adik tingkat saya itu melihat perjalanan saya smooth dibandingkan dia. yaa sekali lagi, urip iku sawang sinawang :)

yang saya yakini, dibalik kegagalan atau keberhasilan kita ini ada yang ingin Allah sampaikan kepada kita. dan sebenarnya kegagalan atau keberhasilan itu juga ujian dari Allah. ujian apa? ujian ketaatan.
apakah ketika kita gagal kita masih percaya kepadaNya dan menengadahkan tangan kepadanya berdoa dengan khusyuk..
apakah ketika kita berhasil kita masih ingat untuk mengucap alhamdulillah dan keberhasilan yang didapat karena campur tangan Allah?

mungkin perjalanan hidupnya yang tidak smooth, Allah ingin mengajarkan banyak hal padanya. mungkin untuk bersabar. mungkin pula Allah rindu tangisannya memohon padaNya.

mungkin pula yang perjalanan hidupnya yang super duper smooth, Allah ingin lihat apa yang akan dia perbuat ketika dia mencapai keberhasilan itu. bersyukurkah? semakin baikkah dia kedepannya? atau justru sombong?

yuk mari evaluasi lagi diri kita, yang sekarang sedang dilanda kegagalan atau kesusahan, yang sedang berbahagia karena berhasil.... itu semua ujian ketaatan kita. ketika kita berhasil pun, itu bukan hoki... tapi takdir. ujian. 

sebagai penutupnya saya tampilkan potret kata-kata bijak ketika sedang makan di sebuah cafe.

No comments:

Post a Comment