Monday 23 April 2012

Filosofi Sumur

rezeki yang mau saia bahas adalah uang.
walopun rezeki sendiri luas maknanya tapi saya khususkan lagi.

teringat sebuah obrolan ringan dengan sahabat saia, kebetulan seorang ikhwan di Unair.
pada waktu itu kita membahas keuangan kita yang lg kanker alias kantong kering.
namanya juga mahasiswa perantauan, anak kos pula. nggak heran, kanker menimpa,hehehehe
bahkan kita berdua yang kebetulan juga job-nya dikampus sebagai asisten lab, akhirnya mengharap segera gajian tapi sayangnya gajian di fakultas saia diakhir semester, sehingga masih lama menanti.

ditengah obrolan masalah kanker ini, sahabat saia ini bertanya kepada saia apakah saia pernah menonton film sang murobbi. saia jawab pernah. akhirnya beliau menceritakan salah satu adegan yang berkesan sekali menurut beliau dan menjadi berkesan pula bagi saia sampai sekarang.
kurang lebih seperti ini: *percakapan ust.Rahmat & istrinya*
istri (nai) : abi, uang belanja untuk bulan ini sudah habis. abi ada uang lagi?
ust.Rahmat : belum ada nai
istri (nai) :lah terus bagaimana bi?
ust.rahmat : ibarat rezeki itu sumur maka sumur kita sekarang lagi kering. tapi sumur yang kering itu pertanda akan segeranya terisi sumur tersebut. begitu pula kondisi kita sekarang. jadi sebenarnyaAllah mau mengisi rezeki kita lagi nai.

diakhir cerita, sahabat saia ini berkata "mungkin bisa dianalogikan dengan kondisi kita sekarang.

akhirnya saia berusaha memaknai cuplikan film sang murobbi tersebut.
saia pun mencoba mengamati ketika saia lagi kanker.
dan ternyata benar, filosofi sumur itu memang benar adanya.

selesai mengikuti kuliah pagi, seperti biasa saia makan di area kampus
tapi apa daya uang dikantong saia sisa 1000 rupiah.
akhirnya saia tahan untuk tidak makan karena uang yang ada hanya segitu.
kebetulan juga saat itu ada syukuran asisten senior yang baru saja wisuda,
sehingga kami para asisten disuruh datang ke lab untuk mengikuti syukuran.
dan subhanallah...
disana ada banyak makanan, namanya juga syukuran dengan makan-makan.
akhirnya saia bisa makan dan uang 1000 rupiah saia utuh,hehehe.
selesai makan, saia ditanya oleh staff lab apakah sudah mengambil uang transport untuk mendampingi mahasiswa turun lapangan apa belum.
saia sendiri nggak tahu klo asisten dapat jatah uang transport, jadi saia jawab belum.
dan staff lab pun memberikan amplop yang berisi uang 75.000 rupiah.
subhanallah... sudah dapat makan gratis, sekarang uang saia bertambah dari 1000 menjadi 76.000 rupiah.

contoh lainnya,
entahlah kadang uang mengalir begitu cepat.
rasanya baru kemarin ada beberapa lembar uang ratusan ribu dikantong,
tapi selang 2 hari sudah menipis.
saia pun akhirnya mengingat-ingat saia gunakan untuk apa saja uang ini koq bisa cepat sekali menipis.
yah bisa dibilang ini warning bagi saia untuk berhemat dengan uang yang tersisa.
kanker lagi nih namanya.
yawda saia nikmati saja kanker ini, yang penting masih bisa makan.
saat di kos, adek kos saia ke kamar dan memberikan saia uang. saia heran, uang apa ini. dan ternyata dia pernah hutang ke saia dan sekarang dia membayarnya.
alhamdulillah, saia saja sampai lupa klo dia punya hutang ke saia.
itu artinya sumur saia terisi kembali.hehehehe
setelah itu ada seorang teman juga besoknya melakukan hal yang sama. dia membayar hutangnya kepada saia dan meminta maaf karena lama.
saia saat itu hanya bisa berkata, alhamdulillah...^^

yah itulah beberapa contoh filosofi sumur yang terjadi di kehidupan saia sehari-hari.
jangan takut ketika uang tidak ditangan, karena rezeki sudah ada yang mengatur. yaitu Allah SWT dan tidak mungkin Dia salah memberikan jatah rezeki kita kepada orang lain. jangan sampai ketika kita lagi kanker itu menghalangi kita untuk sedekah ataupun membantu saudara kita yang sedang membutuhkan uang.

(repost blog lama saia www.sidedemungil.blogspot.com)

No comments:

Post a Comment