Sunday 26 October 2014

hari ini...

hari ini tepat lima tahun kamu pergi
pergi dari kehidupan kami semua
tapi tidak dari dalam memoriku

tidak terasa lima tahun berlalu sudah
terasa cepat bagiku
mungkin karena dirimu selalu hidup
dalam setiap ceritaku kepada orang-orang disekitarku

aku memperlakukan kenangan denganmu
sebagai obat rinduku padamu
sebagai teman di kala aku sedih

bagiku kamu tidaklah kemana-mana
masih ada disampingku
menemani dan menjagaku

tetapi di tahun kelima ini
aku rupanya belum begitu berhasil
menjadi anak yang sholeh bagimu
yang terus mengalirkan pahala bagimu

aku masih mudah berputus asa
dengan aral melintang yang belum seberapa ini

semoga dengan mengingatmu
aku yakin menghadapi ujian yang ada
karena kamu akan tersenyum memuji keberhasilanku

salam khidmat dariku, anakmu...

Tuesday 21 October 2014

sesuatu yang kecil

Tadi pagi bergegas buang sampah dikamar ke tempat sampah depan kosan (TPA-nya kosan begitu). Tumben banget, bangun tidur terus lanjut buang sampah, biasanya buang sampahnya sekalian berangkat ngampus. Sebenarnya sih niatnya ngecek situasi kosan, masih sepi atau lagi rame ya soalnya mau jeprat jepret disekitar kosan buat "tugas harian" bersama tim upload kompakan hehehe. Apa itu upload kompakan? jadi tiap hari ditentuin temanya apa dan itulah yang dipotret dan diaplod di IG, dah cukup sekian penjelasannya.

Nah pas lagi buang sampah, sempet ngelihat pemulung lagi keliling kompleks. Sengaja lambat-lambatin buang sampahnya biar si pemulungnya yang kebetulan kearah aku, bisa aku lihat dengan jarak dekat (nggak pake kacamata sih). Eh ternyata begitu udah deket, doi nggak kearah kosan tapi belok gitu refleks manggil setelah mastiin dia pemulung yang ngumpulin botol, "Pak, saya ada botol. sebentar ya."

si bapak langsung mendekat dan baru jelas dong muka si bapak yang ternyata udah sepuh :( sedih aku lihatnya. si bapak ternyata ngikutin sampai masuk kosan biar aku nggak repot-repot keluar lagi. kebetulan aku ngumpulin botol bekas aku ke dalam plastik sedang gitu. jadi pas aku kasih itu plastik, si bapak seneng bangetlah padahal ya sedikit doang botol yang aku kasih.

terkadang, sesuatu yang kecil atau yang tidak berharga menurut kita bisa jadi sangat besar artinya buat orang lain. ya contohnya aja botol kemasan bekas kita, kelar minum dan habis paling ya dibuang kalau emang dipakai jadi wadah apa gitu. bagi kita itu sampah sedangkan bagi si bapak, itu penghidupannya.

terkadang, perbuatan kita sekecil apapun bisa berdampak besar ke orang lain. cuma ngasih sampah botol bisa membuat si bapak pemulung senang dan tersenyum. contoh lainnya, salah ngomong aja bisa bikin orang lain marah.

beneran seneng kalau ngelihat si bapak pemulung tadi atau pemulung yang sering ke kampus aku (tangannya satu :( ) senyum gitu. nyessss gitu hati ngelihatnya. 

Ya Rabb, jaga mereka. mudahkanlah rejekinya dan semoga diberikan badan yang sehat. setidaknya mereka masih mau berusaha untuk bekerja dibandingkan meminta-minta. aamiin.

Tuesday 7 October 2014

hampa

beberapa minggu terakhir rasanya nyesek banget, sumpek, hopeless...
banyak target tidak dapat terpenuhi dan proses menuju target pun terseok-seok...
alhasil menyurutkan semangat juang...
dan parahnya berpengaruh ke ibadah... fiuh...

sholat tidak konsentrasi sama sekali,
bagaikan robot yang diprogram 5x sehari melakukan gerakan-gerakan sholat.
kosong. hampa.
berdoa?
rasanya saya malu untuk berdoa kepadaNya
bagaimana saya tidak malu, menengadahkan tangan meminta padaNya
padahal ritual perjumpaan dengannya saja saya loyo dan males-malesan

setiap sabtu rutin ikut tafakur atau pengajian di bandung,
biasanya setelah seminggu sumpek dengan aktivitas kuliah
selalu menanti-nanti sabtu pagi untuk mengcharge rohani,
3 minggu terakhir justru dengan mudahnya meninggalkannya...
sudah sampai loh di bandung, tapi akhirnya membelokkan niat
niat awal pengajian justru berujung pada belanja di pasar baru

DBAS alias Dunia Bahagia, Akhirat Surga
itulah tujuan yang ingin dicapai,
tetapi belakangan justru DBAS saya terganggu

sabtu kemarin saya kembali hadir dalam pengajian,
rasanya ngena sekali materinya atau kadang kalimat-kalimat yang disampaikan...

"kenapa Allah ngasih cobaan yang tiada putus-putusnya ya? karena Dia tahu kamu yang kuat ngadapi ujian itu. Allah nggak pernah menguji hambaNya melebihi batas kemampuannya. dan ingat, Dia nggak pernah mendzalimi hambaNya. ujian yang datang untuk menghebatkan hambaNya. ujian itu sepaket dengan hikmah. jadi bersabarlah."

melupakan jika urusan hasil itu urusan Dia,
urusan kita adalah prosesnya...
sayangnya, seringkali kita tidak mampu menjalankan proses tsb dengan baik
yang kemudian justru mengoyak DBAS yang ada.


SEMANGAT!!! Allah beserta hamba-hambanya yang sabar. 

Sunday 28 September 2014

bertahan atau bercerai

Banyaknya kasus perceraian yang terjadi dikalangan artis, terutama belakangan ini  justru artis-artis yang telah menikah belasan bahkan puluhan tahun akhirnya memilih untuk bercerai. dan sedihnya, mereka yang dulu mencintai satu sama lain justru saling mengumbar keburukan pasangan masing-masing di media. yang membuat saya heran, kenapa diusia pernikahan yang bisa dibilang tidak sebentar tersebut mereka memutuskan bercerai? apalagi yang mereka cari?

Berawal dari fenomena diatas, saya ingin membagi kisah orangtua saya, semoga bisa bermanfaat dan diambil hikmahnya. sebelumnya, mohon maaf jika ada yang tidak sependapat dengan saya. ini murni hanya ingin membagi pengalaman pribadi saya dengan orangtua.

Bapak dan ibu saya di awal pernikahan mereka memutuskan merantau, dari desa kecil di jawa timur menuju pulau kalimantan. tujuannya tentu saja mencari penghidupan yang lebih baik ditanah rantau. bersama-sama membangun istana untuk keluarga kecil mereka dari nol dan akhirnya bisa menjadi keluarga yaaah bisa dibilang berada lah untuk saat itu secara materi. sudah mempunyai rumah sendiri dengan perabotan-perabotan yang bisa dibilang mewah, mobil dan seorang anak yang sangat disayangi (yaitu saya).

Bapak seorang polisi dan ibu saya seorang ibu rumah tangga. hingga akhirnya bapak dipindah tugaskan ke luar kota, ya kurang lebih perjalanannya memakan waktu tiga jam. akhirnya bapak menetap di sana tanpa saya dan ibu yang masih tetap dirumah. yaah bisa dibilang Long Distance Married, sebulan sekali bapak pulang.

Kehidupan harmonis kedua orangtua saya makin lama memudar. hingga akhirnya, saya sering melihat kedua orangtua saya bertengkar. usut punya usut, tidak kuat tinggal jauh dari istri, bapak memilih menikah lagi dengan perempuan lain di kota tempatnya bertugas tanpa ijin ibu saya. pelan-pelan harta yang telah dikumpulkan selama ini pun habis. habis untuk diberikan kepada istri muda bapak. yaah bisa dibilang keluarga kami mengalami kebangkrutan. rumah kami pun mengalami musibah kebakaran. kami pindah rumah, menyewa rumah dan tanah untuk dijadikan usaha berjualan kayu dan membuka warung kecil.

Bapak masih jarang pulang karena memang pekerjaan beliau. sebulan sekali bapak sempatkan pulang tetapi begitunya pulang justru bertengkar dengan ibu. saya yang masih kecil saat itu sudah terbiasa melihat pertengkaran mereka. hingga pada suatu haru, ibu saya mengusir bapak saya dari rumah karena merasa di khianati. hasil kerja keras bersama selama ini justru dihabiskan dengan istri muda bapak. saya tahu sekali ibu saya sedih sekaligus kecewa dikhianati orang tercintanya.

selepas kejadian tersebut, bapak tetap pulang sebulan sekali untuk menengok saya dan memenuhi kewajibannya sebagai suami dan ayah. bapak tetap memberi nafkah meskipun ibu saya memulai usahanya sendiri. hingga akhirnya tahun berganti tahun, hubungan bapak dan ibu saya membaik. membaik disini dalam artian, mereka tidak bertengkar lagi tetapi tidak sebahagia ataupun seharmonis dulu. terkesan hanya melakukan tanggung jawab mereka sebagai orangtua. bapak saya tetap menafkahi tanpa diminta oleh ibu dan ibu saya tetap melayani keperluan bapak setiap bapak dirumah. tapi rasanya dingin dan formalitas semata.

Bapak saya semakin sering pulang, yang dulunya sebulan sekali menjadi seminggu sekali dan karena bapak belakangan sakit, bapak memutuskan untuk pensiun dini dan menghabiskan waktu lebih banyak di rumah kami (saya dan ibu) dibandingkan rumah istri mudanya. bapak saya mengajari ibu saya untuk memutar uangnya dengan cara berinvestasi seperti tanah dan mobil. mereka lebih pantas disebut patner kerja. ibu saya menginvestasikan uang dari usahanya sesuai dengan saran bapak. saya merasa itulah cara bapak menebus kesalahannya kepada ibu.

Bisa dibilang saya tidak pernah kekurangan kasih sayang dari ibu ataupun bapak saya. meskipun di waktu kecil saya sering melihat kedua orangtua saya bertengkar, tapi mereka tetap bisa menjadi patner yang baik satu sama lain meskipun tidak penuh cinta seperti dulu. bapak pun pelan-pelan mengenalkan saya dengan anaknya yang lain. mengajarkan saya untuk menerima meskipun kami berbeda ibu. meskipun saya tahu, ibu belum menerima kehadiran perempuan lain dalam kehidupan bapak tetapi bapak mencoba mengajarkan itu pada anak-anaknya. yah minimal anak-anaknya akur satu sama lain.

Saya bersyukur kepada bapak dan ibu karena mereka tidak memutuskan untuk bercerai. berterimakasih kepada bapak karena memberikan cinta yang sama kepada semua anak dan istrinya. berterimakasih kepada ibu karena melupakan rasa sakitnya dikhianati bapak demi melihat anak-anaknya tumbuh tanpa kehilangan figur seorang bapak. ibu saya seorang yang kuat dan mandiri, bisa dibilang jika mengikuti egonya, ibu tentu saja memilih bercerai, toh dia sanggup menghidupi anak-anaknya tapi beliau ingat akan anak-anaknya. memikirkan dampaknya bagi anak-anaknya jika dia memutuskan untuk bercerai.

Hingga akhirnya bapak terkena stroke dan masuk rumah sakit. kedua istri bapak berkumpul menemani beliau yang dalam keadaan koma. kami anak-anaknya berkumpul saling mensupport satu sama lain. dan ternyata sudah waktunya bapak harus pergi. pergi selamanya dengan tenang. dengan senyuman manis diakhir hayatnya karena melihat semua istrinya berkumpul dan rukun. dan saat itulah saya tahu, ibu merasa kehilangan yang sangat mendalam. saya tahu, cinta ibu saya kepada bapak tidaklah hilang. dia hanya menyimpannya, tidak menunjukkannya karena rasa sakitnya. karena cinta. yaa tentu saja karena cinta ibu bertahan. karena cinta pada bapak. karena cinta pada anak-anaknya.

semoga keluarga lain yang sedang memikirkan untuk bercerai ataupun yang sedang membangun keluarga mereka untuk selalu mengingat tujuan awal mereka menikah. alasan kenapa mereka memilih saling mencintai satu sama lain dan tentunya, ingatlah buah hati yang sebenarnya bisa menjadi alasan mereka untuk tetap bersama dan memaafkan satu sama lain. karena manusia tak pernah sempurna :)


*repost tulisan saya di blog sekolah pernikahan setahun silam (11 sept 2013).
semoga tidak banyak yang berkomentar "nangis" seperti tahun lalu hehehe. 

Saturday 20 September 2014

me and skin care

akhirnya saya memasuki fase ini, fase ketika seorang perempuan mulai memperhatikan berbagai macam yang muncul di wajahnya saat ini seperti kerutan halus, flek hitam, warna yang tak rata ataupun pori-pori yang besar hahahaha. ribet yaa jadi wanitaaah itu hehehe. kalau jerawat mah udah dari jaman abegeh diperhatikan :D

nah belakangan tetiba jadi aware banget sama si muka yang emang bisa dibilang cukup terabaikan. sehari-hari cuma pake facial wash doank. dulu awal-awal esdua masih rajin pke sunblock, gegara ditegur sama mamanya teman pas lagi nginap dirumahnya :D

jadi si mamanya teman ini udah usia 50-an tapi masih keliatan muda dan body juga baguslah. because dese rajin olahraga kayak badminton n aerobic cyin, trus rajin juga ke klinik kecantikan gitu. jadi pas nginep dirumahnya, pagi-pagi pas bangun kagetlah lihat dese baru pulang dengan banyak totol krim dimukanya, ternyata habis dari klinik. pas lagi sarapan bareng gitu, dese ngeliatin muka saya trus ditanya deh "dek, pakai krim apa biasanya?", dengan lempeng saya jawab "nggak pake krim apa-apa tante :D"

habislah saya dengan diceramahi perlunya merawat wajah dari selagi muda, biar pas tua perawatannya nggak ribet. ya minimal kata dese pake sunblock, biar pas umur berapa nggak keluar tuh flek-flek hitam dan teman-temannya. yawes saya iya-iyain ajalah, emang ada benernya juga sih hehehe.

tahu kenapa saya males pake krim-kriman begitu?
saya suka main air, sedikit-sedikit ke kamar mandi jadilah krim-nya ilang kena air n males lagi ngoles-ngoles n ngerasa mubazir....
alasan utamanya adalah dulu pernah nggak cocok sama salah satu produk yg bikin muka kayak pizza jerawat -__-" udah parah banget, susah ngobatinnya, begitu udah ilang jerawatnya muncul masalah lain, yaaa bekas jerawat... huhuhuhu.

begitu si jerawat bisa lenyap dari muka (muncul beberapa pas tamu bulanan, wajar kan) dan cocok pake salah satu facial wash, jadilah saya pertahanin dah. nggak berani nyoba-nyoba pke facial wash lain n pke krim-krim yang belum tentu cocok karena muka saya ini termasuk tipe kombinasi n sensitif juga sama bahan-bahan tertentu (yang saya nggak tahu, sensitifnya sama kandungan apa gitu di kosmetik, tahunya yaa sensitif).

setelah diceramahin tentang sunblock tadi, akhirnya beli sunblock dah di apotik. tahunya dari dokter yang nyaranin sunblock merk itu, kemudian ada temen juga yang sehari-hari pake. eh ternyata cocok-cocok aja. daaaan setelah sunblocknya habis, beli lagi (sudah sisa setengah kayaknya) udah males lagi makenya karena sering keburu-keburu ngampusnya jadinya udah nggak ada waktu make begituan.

beberapa minggu lalu pas lagi ngaca kaget dengan flek diwajah, huwaaaaaa...akhirnya membulatkan tekad untuk mulai melirik skin care. yang awalnya cuma pake facial wash, mulai nambah produk buat ngebersihin mukanya, pake milk cleanser n toner. sempet nyobain pre-serum salah satu produk yang lumayan mehong huhuhuhu. bagus sih. 

bertahap mulai memikirkan kudu pake krim apa ya buat day cream n night creamnya. daaaan apa yang ditakutkan terjadi,, baru sekali pake day cream, langsung aja si jeriwi menyerbu -__-" padahal udah beres tamu bulanannya. trus pake night cream dan sama aja huhuhuhu. banyak yg bilang maybe itu purging atau reaksi awal doank sama krimnya, diteruskan aja. tapi saya cukup trauma karena dulu muka udah ancur lebur gegara jerawat dan susah buat ngilanginnya. tapi koq ya krimnya nggak dibuang lagi padahal lumayan mehong.

ya diantara dilema skin care ini, coba buat meneruskan sekuat saya. jeriwi2nya sih sedikit, nggak kayak jaman SMA dulu. tapi kalau emang udah beberapa minggu kedepan nggak ada perubahan sepertinya harus rela stop dan say gudbye sama tu krim-krim yang baru dibeli.

Wednesday 17 September 2014

pelajaran dari my mom

my mom selalu ngajarin buat berbaik sama orang lain, meskipun orang itu udah ngejahatin kita. yang penting kita nggak jahat, kayak orang itu.

my mom percaya perbuatan apapun pasti ada balasan. kalau pengen dapat balasan yang baik, ya berbuat baiklah. meskipun balasan baik itu kadang nggak langsung ke kita, tapi bisa juga ke keluarga or anak-anak kita nanti.

kadang ngerasa banyak orang yang nolongin pas kita butuh, dari mulai yang kecil sampai yang besar. kayak ngasih tumpangan, nraktir makan pas lagi bokek sampai pernah lagi butuh uang 10juta buat bayar SPP, saat itu juga ada teman yang langsung transfer.

kalau di flashback biasanya karena kita biasanya berbuat baik ke orang dan bisa juga itu akibat perbuatan baik orangtua kita juga loh. my mom pernah bilang, dia berusaha bantu orang sebisa dia biar anaknya pas jauh kayak gini ditanah rantau ada juga yang bantu or nolongin.

terus kalo orang yang pernah kita bantu, justru sebaliknya ke kita? udah biarin aja ya. pernah loh dulu ada teman seperjuangan jaman skripsi. ketika yang lain udah mulai jalan skripsinya, dia baru aja mau mulai. kami bantuin dah dari mulai nyariin referensi n ngerevisi draftnya, kasih strategi juga gimana ngatur waktunya. eh nggak tahunya dia lulus duluan sambil ngecibir kami "ih ternyata para asisten lab yang pintar-pintar ini nggak jaminan ya lulus cepat. malah aku duluan yang lulus."

sumfeee begitu tahu dia lulus dengan songongnya, sebel iya. sebel banget malah. tapi biarin aja lah. toh berbuat baik sama orang insyaa allah dapat pahala. nah yang suka kek gini juga dapat balasannya koq, nggak tahu dah apa, biarin urusannya ma Allah.

so, mari berbuat baik kepada siapa saja :)

yuk mari cantik, kita antri yaa

kemarin sore lagi berburu krim malam di salah satu supermarket yg emang selalu terjadi antrian panjang di kasirnya. yaa karena cuma empat sih kassa nya. jadinya yaa mau gimana lagi, lagi butuh krimnya dan mau nggak mau antri. 

kebetulan dapat antrian ke-lima. di paling depan ada mahasiswa malay bertiga yang sepertinya belanja bulanan dan beli sayur buat dimasak dan itu perorang banyak belanjaannya. setelah itu hot momma yang ngantri didepan saya dengan trolly yang penuh isi kebutuhan rumah tangga. sedangkan saya dengan sekotak krim malam ditangan hehehe.

niat mau pindah antrian yang lebih pendek tapi koq sama aja yaa *menatap kassa lainnya*, yaa kali panjang antriannya tapi belanjaannya dikit kayak saya kan lumayan cepet. tapi ya udah ngantri disini aja, pikir saya.

begitu hampir selesai antrian ketiga (mahasiswa malay), hp si mahmud alias mamah muda depan saya bunyi jadilah dia ngantri sambil sibuk telponan, kayaknya sih suaminya *nguping tak sengaja hahaha*. begitu gilirannya, saya yang lagi mainin kaki dilantai *bosen maksudx* dipanggil si mahmud buat duluan aja. waaaah dengan senang hati saya maju, lagian kan saya cuma beli satu barang aja jadi cepet. makasih yaaa mahmud :D

dan saya teringat seringkali ketika di supermarket  yang sama, pernah pas lagi antri ada ibu-ibu yang mepet antrian dan nyuruh anaknya maju duluan alias motong antrian -___-" sumfee sebel banget manfaatin anak. berhubung juga nggak buru-buru dan habis lihat si ibu di marahin suaminya (jadi si suami minta air mineral yg dingin buat buka puasa), ya udah pas gilliran saya (anaknya didepan, tapi ibunya dibelakang saya), dengan muka baik hati (dipaksain sih hahaha) bilang ke ibu "silahkan bu, duluan aja", langsung dengan semangat si ibu maju. mikir juga sih, ntar keburu dimarahin suaminya lagi airnya sudah nggak dingin lagi gegara antri. yoweslah. ikhlaaaasin aja antriaaaannya ya cyin (koq kayak nggak ikhlas sih).

dan ternyata dapat balasannya kemarin sore, dipersilahkan duluan :D

nah tempat lain yang paling sering main serobot antrian adalah di ATM centre, sudah antri lama eh ada aja yang motong antrian,. baru juga datang trus kayak seolah nggak tahu kalau yang panjang ini antrian dan main potong aja dengan muka songong *biasanya mahasiswa yang kek begini!*

kalau lagi "baik" saya biarin aja, tapi kalau lagi ada energi buat nunjukkin "antri donnng!" saya biasanya langsung maju mepet ke mesin ATMnya sebelum si pemotong antrian itu maju. nggak kalah gesit. sambil ngedumel "cantik-cantik koq sukanya nyelonong aja, antri dong biar makin cantik" hahahahaha.

kadang sadar diri sih, misal perlu transfer dan ngurus apa gitu yang bikin lama di ATMnya, jadi emang kadang mempersilahkan antrian dibelakang buat duluan aja. tapi ada juga loh orang yang nggak nyadar kalau antrian panjang, bukannya buruan malah lama depan mesin ATMnya. udah beres transaksinya juga nggak langsung minggir tapi malah sibuk baca pesan di Hp-nya n masukin uang n kartu ATMnya ke dompet. 

jadi emang kadang kita perlu budayakan antri yak sedari kecil, jangan ajari anak or adik kita buat motong antrian! terus juga kudu bisa lihat sikon, kalau emang ada orang yang lagi keburu-buru or kitanya emang lama keperluannya, bisa tuker posisi antriannya. nggak bikin rugi kita koq, malah kadang itu juga bentuk bantuan kita ke orang lain. seperti tadi, bantuin si ibu biar nggak kena marah suaminya karena airnya sudah nggak dingin lagi efek kelamaan antri. terkadang kamu juga dapat ngerasain balasannya koq, misal ketika kamu buru-buru eh ada orang yang ngasih antriannya ke dirimu.

kelebihan dan kekurangan itu saling melengkapi

pernah nggak sih kita ngerasa bahwa orang lain itu koq jalannyaaaa muluuuuuus banget, sedangkan kita kudu terseok-seok mencapai tujuan kita? ya dengan kata lain, kita berusaha mati-matian tapi hasilnya biasa aja, sedangkan orang lain "sepertinya" nyantai tapi hasilnya memuaskan.

saya pernah, sering malah hehehe. seperti biasa urip iku sawang sinawang

pernah denger dong bahwa Tuhan itu menciptakan manusia itu sama, dengan segala kelebihan dan kekurangan masing-masing.  dan Tuhan itu selalu adil dan tidak pernah menganiaya hambanya. ada yang dengan mudah kita dapatkan, tapi disisi lain perlu perjuangan untuk mendapatkannya.

ceritanya begini,
seorang sahabat yang perjalanan kuliahnya menurut saya lancaaaar kayak jalan tol dah. tidak ada mata kuliah yang ngulang, mayoritas nilai A didapat, dosen juga biasanya bersikap baik dengan baik (seperti ramah). yang kadang ketika diperhatikan, usaha yang dikeluarkannya biasa aja. justru terkesan mengeluarkan usaha minimal alias agak males-malesan. tapi kenapa muluuuuuus perjalanannya ya? itu yang mungkin menurut kacamata manusia yang dianggap tidak adil,.. mereka yang berusaha lebih keras tapi kenapa si teman ini yang terkesan males justru hasilnya lebih baik.

ingat kembali, bahwa ketika diberikan kelebihan di satu sisi, maka ada kekurangan di sisi lain. Tuhan tidak melulu menguji hambanya dengan kesengsaraan koq, ada juga berupa ujian kenikmatan. ketika satu sisi kurang, sisi lainnya dilebihkan.

teman saya mungkin sedang diberikan kenikmatan dan kemudahan dalam menjalani kuliahnya. tapi di sisi lain dia diberikan ujian yang banyak orang tidak tahu jika tidak mengenalnya dengan baik. dia sebagai anak sulung dan jadi tulang punggung keluarga. membiayai kehidupan keluarganya seperti pengobatan ayahnya dan kuliah adiknya. gaji yang didapatnya itu harus ia alokasikan untuk 4 orang, dirinya, ibu dan ayahnya serta adiknya.

beban yang ditanggung bagi saya itu cukuplah berat *menurut kacamata saya*. karena saya sendiri masih belum dapat memenuhi kebutuhan saya pribadi, ketika pun saya sudah memiliki penghasilan rasanya untuk hidup di kota ini rasanya sangat pas-pasan untuk diri sendiri, apalagi harus dibagi empat, yang bukan sekedar pemenuhan kebutuhan sehari-hari tapi juga biaya berobat rutin dan biaya kuliah.

dan di usianya yang menurut masyarakat kita ini memasuki usia "kritis", dia belum bertemu dengan pendamping hidupnya. banyak yang mendekati tapi tidaklah sesuai dengan apa yang diharapkan dan dibutuhkan. sedangkan teman-teman sebaya-nya sudah banyak yang berumah tangga dan memiliki beberapa anak. tidak mudah kan.

cerita lainnya, seorang kenalan yang ternyata anak dari dosen dikampus. menurut saya dan teman-teman lainnya, dia anak yang pintar. ternyata sudah memiliki 2 anak. wow di usia muda begini sudah menemukan jodoh dan diberikan 2 momongan yang lucu. sempat bekerja dengan karir yang bagus tapi memilih melanjutkan kuliah. kuliah pun berjalan lancar, meskipun ada bisik-bisik bahwa dia dipermudah karena anaknya dosen. padahal dari yang saya amati, memang anaknya pintar dan kritis.

tapi banyak orang yang tidak tahu, bahwa dia sedang mengurus perceraian dengan suami yang berbeda usia 20 tahun lebih tua darinya. cerai karena sang suami suka bermain perempuan. saya pun kaget mendengar langsung dari dirinya. betapa tidak mudah menjadi dirinya, di usia muda dia memutuskan untuk menjadi janda daripada tersiksa lahir batin karena perilaku suaminya.

mungkin kita mengeluh karena di kuliah dipersulit, tapi sudahkah kita bersyukur bahwa di bagian kehidupan lainnya seperti keluarga kita harmonis, orangtua masih lengkap, dan pemenuhan kebutuhan sehari-hari kita terpenuhi bahkan berlimpah dan mungkin di usia yang relatif muda sudah bertemu dengan jodohnya.

memang kita tidak boleh hanya melihat dari satu sisi, lihatlah sisi lainnya. dengan begitu akan tahu bahwa Tuhan itu maha adil, hanya kitalah manusia yang justru sibuk iri dengan kelebihan orang lain dan lupa bersyukur dengan kelebihan yang diberikan kepada kita. dan janganlah menilai orang dari luarnya, coba kenali baik-baik, ada sisi lainnya yang mungkin bisa mengubah rasa iri kita menjadi bersyukur dengan kondisi yang kita nikmati dan miliki sekarang.

Thursday 11 September 2014

kehilangan...

apa ketakutan terbesarmu?
ketakutan terbesar saya adalah kehilangan.
iya. kehilangan mereka yang disayang.
orangtua.

sejak kecil, ketika melihat film yang adegannya orangtua meninggal
saya tidak kalah heboh nangisnya sama sang bintang film.
pikir saya waktu itu, jika mereka tidak ada, bagaimana nasib saya.
dan saya pernah bilang dengan lugunya ke ibu saya
"jangan mati ya"

tetapi sesuatu yang belum terjadi itu memang menjadi ketakutan tersendiri
menimbulkan kecemasan yang membuat dada kita rasanya sesak
airmata selalu menerobos keluar dengan derasnya

pada saat saya ditelpon dikabari bahwa Ayah saya kena stroke
saya menangis sejadi-jadinya berhari-hari
sudah tidak jelas bentuk wajah saya dengan mata membengkak
mencoba tenang, kemudian menangis kembali dan seterusnya

ada bayang-bayang kematian menghantui pikiran saya saat itu
bagaimana jika memang waktu Ayah saya sudah dekat
entahlah, saya sulit sekali membayangkan hidup saya tanpa beliau

hingga akhirnya saya harus pulang disaat UTS,
untuk menemani Ayah yang sedang koma dan kritis.
serba mendadak semuanya, hingga dibandara pun saya masih menangis

saya adalah orang yang cengeng
dan saat itu saya berusaha menyimpan rapat-rapat kesedihan dan airmata saya
didepan Ibu tentunya
saya tak ingin membuatmu semakin sedih

dan memang saya terlihat tenang
mendampingi Ayah setiap saat dengan mengajaknya berbicara meskipun sedang koma
"ngaji dulu ya",
"ayo kita dzikir pagi dulu",
"aku sholat dulu yaa di atas, nanti habis itu ngaji bareng ya"

hingga akhirnya pada malam itu dada terasa sesak sekali,
membaca alquran pun dibanjiri airmata, entahlah...
saya keluar dari pintu samping dan menangis diparkiran

saya masih belum bisa tenang, airmata masih saya menerobos keluar dengan gilanya
akhirnya saya wudhu dan sholat isya di musholla rumah sakit
sholat sambil menangis lebih tepatnya, entahlah
saya hanya merasa hanya Allah lah yang mampu menenangkan saya malam itu

sebuah doa pun meluncur dari saya
tidak seperti doa yang sebelum-sebelumnya
yang meminta kesembuhan Ayah saya

saya minta ketika keputusan Allah itu tidak sesuai dengan keinginan saya,
saya minta Allah untuk bantu saya untuk ikhlas
keyakinan saya saat itu Allah lah yang tahu yang terbaik buat hambanya
dia tidak menganiaya hambanya

dan ketika esok paginya Ayahanda kembali ke sisi Allah
tidak ada airmata yang menerobos keluar dengan liar
yang muncul adalah ketenangan dan syukur
syukur karena di hari terakhirnya, wajah Ayah tersenyum
tenang rasanya melihat senyumnya

ketika keluarga menangis sejadi-jadinya
saya diberikan kekuatan untuk tetap tenang dan dapat memandikan jenazahnya
ketika teman-teman saya yang lain perlu waktu hingga berbulan-bulan
untuk dapat menerima kepergian orangtuanya
saya hari itu juga dapat menerima kepergian Ayah

hari senin ayah meninggal, rabu sore saya sudah kembali ke kosan
kamis pagi kuliah seperti biasa yang membuat teman-teman saya heran
heran karena saya tampak tenang dan ceria seperti biasa

ketika duduk disebelah jenazahnya, saya sebenarnya sempat menangis
bukan menangisi Ayah...
saat itu saya mendapat banyak sekali sms dari teman-teman kampus
yang mencoba menghibur dan menguatkan saya
saya menangis terharu karena mereka melakukannya
mereka pun melakukan sholat ghaib disana
terimakasih teman...

kadangkala kita mengira ketika kehilangan
yang akan terjadi adalah terpuruk dalam kesedihan
sedih memang, tapi sebenarnya kesedihan yang dialami tidak seperti yang kita bayangkan
kita masih memiliki kekuatan untuk menerima kehilangan tersebut
mungkin itulah keikhlasan

ketika teman-teman saya mungkin sungkan untuk membicarakan Ayah didepan saya
mereka tahu saya sangat dekat dengan ayah dan takut membuat saya sedih
saya justru dengan bahagia menceritakan masa-masa saya dengan Ayah dulu
dimana saya mengingatnya dan tidak mengganggapnya pergi,
karena sebenarnya ia selalu bersama saya,
dalam kenangan masa silam yang selalu saya hidupkan kembali dengan menceritakannya.


*kembali mengenangmu Ayah,
menjelang 5 tahun kepergianmu
I always love you... :)

ada apa dengan Ron hari ini

hari ini seorang ron ke kampus agak niat hahaha... rok jins biru muda (wajib ini mah!),, sweater hijau tosca motif rusa warna putih,, pakai pashmina sifon warna hijau tua, niatnya sih pakai sepatu crocs hijau tosca juga tapi lagi males jadinya si sandal anggun alias anak gunung hahahaha.  *yang baca ngerasa itu kostum biasa banget kan yaa hahhaha*

kenapa dibilang niat?
karena sehari-hari ngampus mah pake rok jins, kaos lengan panjang n jilbab kaos rabbani warna biru donker (hampir punya stok baju warna biru donker banyak hahaha). ada tuh kaos n jilbab kaos rabbani pink yang sering dipake juga tapi 9 bulan nggak dipake karena pas nginep dikos temen nitip dan barusan aja diambil hahahaha.

makanya kalau ngampus ato pergi kemana gitu pakai kerudung biasa segi empat palagi pashmina itu udah luar biasa buat ron hehehe. soalnya males ribet sih terutama pas aktivitas diluarnya lama n kudu bongkar pasang kerudungnya pas wudhu. makanya kebiasaan pakai yang jilbab langsungan dari jaman sekolah.

terussss ada temen S2 yang dulu pernah tanya koq tumben pakai kerudung segiempat,, aku bilang aja lagi datang bulan jadinya nggak rempong buat wudhu kan. jadilah setiap pakai kerudung segiempat dan ketemu dia, dia pasti nebak "naaaa lagi dapet yaaa? makanya kerudungnya gini". yaa kalo sehari-hari emang seringnya langsungan, tapi kalau ada acara formal gitu kayak sidang, seminar, praktikum, kondangan biasanya brusaha make yang segiempat.

teruuss tadi habis dari kantin menuju perpus papasan sama junior cowok, komentarlah dia "kakak, tumben kali cantik bener" hahahahha ngakak dah pas dia komen begitu. beginilah kalau biasanya kucel begitunya agak rapihan dikit langsung dibilang cantik hihihihi. malah ada junior jg yang ngajak kenalan (cewek loh ya) bilangnya sih sering denger namaku tapi belum tau yang mana. padahal yaa 1 tahun yang lalu kenalan ma dia n sering nyapa juga. efek rapi jadilah dia pangling euy ma aku.

betewe, tumben seorang ron hari ini rapi jali padahal hari ini agendanya cuma merpus aja. soalnyaaaa hari ini mau jadi OP alias orang yg diperiksa alias testi bwt junior 2014 yg praktikum. sebenarnya jadi OP cadangan sih, kalau-kalau OPnya batal datang masih ada cadangannya gitu. dalam rangka praktikum meskipun bukan akunya yang praktikum, aku agak rapi hahaha. daaaan mau bela-belain rapi soalnya lagi "libur" sholatnya jadilah nggak perlu bongkar2 si pashmina pas wudhu hehehe.

Wednesday 10 September 2014

wanta sejati ituuuu....

disebut wanita sejati, ketika kamu belanja dan mulai bandingin harga ditempat ini dengan tempat lainnya mana yang lebih murah.

disebut wanita sejati, ketika kamu mulai sadar bahwa kamu kudu bisa masak demi masa depan rumah tangga yang lebih cerah hehehe. jadilah kamu mulai belajar masak, ya minimal dengan masak sendiri makananmu.

disebut wanita sejati, ketika kamu mulai berpikiran untuk bisnis. menjual apa yang bisa dijual. ya intinya mencari tambahan penghasilan. meskipun banyak yang mencari tambahan penghasilan untuk menutupi kebutuhan yang doyan belanja, biar imbang.

disebut wanita sejati, ketika kamu mulai ngaca dan sadar bahwa kamu perlu merawat wajahmu dari sekarang!

disebut wanita sejati, ketika kamu perlu merasa perlu membersihkan wajah, pakai toner, pakai serum, pakai pelembab dan sunblock! untuk apa? agar suamimu kelak bangga punya istri yang wajahnya bersih dan indah dipandang.

disebut wanita sejati, ketika kamu mulai melirik perkakas dapur apa yang belum kamu miliki bahkan ikutan rebutan untuk bisa beli di olshop hahahaha.

disebut wanita sejati, ketika kamu puyeng dengan tumpukan baju dan piring kotor. setelah kamu mencucinya sendiri, ada perasaan ploooong didalam dadamu. bahkan bahagia itu sederhana, ketika jemuranmu kering pada hari yang sama.


*wanita sejati ala ron

Monday 1 September 2014

menunggu

pernahkan ketika menunggu di suatu tempat seperti antrian dokter, terminal, bandara or tempat lainnya yang kemudian membuat kita tanpa sadar berkenalan dengan orang yang tidak kita kenal sebelumnya?

saya sering.

teringat ketika dari terminal lebak bulus mau mudik ke malang, saya harus rela dapat tempat duduk di bus dipaling belakang alias tempatnya kenek buat rokokan :( yaa mau gimana lagi, kehabisan tiket dan katanya masih ada yawes saya beli (tanpa tahu kalau kursi kenek yang dijual).

jadi itu kursi sepasang gitu kan, tapi dikotakin alias kayak dikurung kaca gitu dan sebelahan ma toiletnya.

akhirnya saya duduk dikursi itu menanti si penumpang lainnya datang dan keberangkatan bus. Ternyata kursi kosong disebelah saya ini ada penumpang. hore saya tidak sendiri tapi ternyata dia cowok yang tadi saya lihat menggalau didepan bus diantar pacarnya (asumsi saya sih hehehe). wah alamat diem-dieman nih dalam bus, kayaknya orangnya gak terlalu asik.

akhirnya penumpang bus tsb berdatangan dan kami berdua sudah duduk manis dalam "kotak kaca" tsb dengan wajah masam hahaha. akhirnya saya gatel buat ngajak ngobrol si mas ini.

saya: "masnya kehabisan tiket juga ya kayak saya? koq bisa dapat kursi ini :D"
mas: "nggak koq, saya harusnya naik bus yang jam 1 tadi tapi ternyata busnya nggak jadi berangkat, jadilah di tawari mau dibalikin uang tiketnya atau naik bus yang ini. karena besok saya masuk kerja ya udah saya naik ini aja."
saya: "oh gitu, kirain kayak saya. nyari tiket di bandung udah pada habis mas. bela-belain ke jakarta juga pada habis kemarin, trus dapat yang ini katanya masih ada sisa 1 tapi nggak tahu kalau kursinya ini :| malah kata keneknya tadi "mbak sih maksa" laah kan kemarin dia yang nawarin masih ada satu ckckckck"
*dalam hati mungkin si masnya mbatin sapa yang nanya haahahaha"
mas: "mbaknya tinggal dibandung?"
saya: "iya mas :D"
mas: "kerja atau kuliah?"
saya: "lanjut kuliah lagi mas disana :D"
mas: "wihhh rajin yaaa hehehe, kalau saya sih udah dikejar umur buat lanjut kuliah lagi. dulu kuliahnya disana juga?"
saya: "di malang mas, di UMM."
mas: "wih mbolang yaaa mumpung masih muda. ih dulu aku sering main ke UMM mainan liftnya hahahha"

dan obrolaaaan berlanjuuuuut...

dan tahu tidak, beliau adalah teman perjalanan terbaik saya selama ini. orang asing yang tidak dikenal dan kami bisa ngobrol sampai ngakak karena cerita pengalaman2 kami yang termasuk ranah pribadi loh. ketika tengah malam terbangun karena macetnya lalu lintas dan dinginnya AC dalam kotak itu, kami berdua justru ngobrol pengalaman masing-masing dijaman muda dulu. mungkin penumpang lainnya bakal ngira saya dan mas ini saudara atau teman baik. padahal kami baru kenalan gegara senasib berada dalam kotak mini ini.

peristiwa menunggu lainnya terjadi awal tahun ini. saya ikut seminar enterpreneur gitu dikampus sendirian. ternyata acaranya molor dan masih sepi banget di TKP. jadilah ke kamar mandi ngebenerin kerudung yang berantakan karena ngojek hehehe. ternyata ada 2 orang didalam kamar mandi itu. seperti biasa saya nggak bisa nahan buat nanya hehehe. 

"ikut seminar ini teh?"
"iya teh. teteh juga? mahasiswa sini ya?"
"iya, mahasiswa sini. teteh dari luar?"
"iya dari unjani. teteh jurusan apa?"
"psikologi."
"wah sama saya sama teman saya juga psikologi"
dan obrolan berlanjut hingga kami pulang....

kami duduk bersama, bertukar nomor hape, istirahat bersama saya sebagai guidenya keliling kampus, foto-foto bersama dan pamitan pulang dihadapan bus masing-masing. dan lagi-lagi ketika orang lainmelihat kami bertiga ketika di seminar tsb mengira kami sahabatan padahal kami baru kenal karena menunggu tadi dan hubungan kami berlanjut sampai sekarang :)

 
dan masih banyak lainnya "menunggu" yang kemudian berlanjut menjadi pertemanan.

bagaimana denganmu? :)


Sunday 24 August 2014

mendekatlah...

setiap sabtu pagi saya mengikuti tafakuran alias pengajian atau bahasa sundanya teh "spiritual healing" di yayasan tempat saya jadi volunteer. jadi meskipun harus bela-belain berangkat pagi dari jatinangor ke bandung dan kudu naik travel kesana gapapa, saya senang koq. sebenarnya bisa naik Damri tapi kudu lebih pagi lagi berangkatnya da seringnya telat malahan. sudah saya anggarkan dana juga buat naek travel. jadi sudah saya agendakan setiap sabtu saya ke bandung untuk tafakuran dan selesai itu entah jalan-jalan atau membeli kebutuhan saya yang bisa didapatkan di bandung. jadinya kerasa semangat bertemu hari sabtu.

sabtu kemarin, materi tafakuran sudah berganti bab. jadi ada 3 bab (klo nggak salah inget) yang tiap babnya ada materi-materi berkaitan dengan tema bab tersebut. kali ini memasuki bab mendekatkan diri kepada Allah.

ketika kita bekerja, kita akan berusaha untuk dekat dengan atasan. sama halnya ketika kuliah, mungkin kita akan berusaha dekat dengan dosen kita. bisa juga mencoba dekat dengan pegawai TU kampus. tujuannya apa sih ketika dekat dengan atasan? biasanya supaya kita lebih kenal dan dekat. ketika kita sudah dekat, biasanya urusan kita pun lebih mudah. akan tetapi kendalanya adalah untuk bisa dekat dengan mereka tidaklah mudah dan tidak semua orang bisa dekat dengan mereka-mereka yang jadi atasan kita.

begitu juga seharusnya hubungan kita dengan Allah. sudah seharusnya kita mendekatkan diri pada Allah, atasan kita. kabar gembiranya adalah semua manusia bisa dekat dengan Allah terlepas dari ia banyak dosa atau tidak. iya, semua orang bisa dekat dengan Allah jika ia mau. Allah tidak menghalangi hambanya untuk dekat denganNya.

tapi diantara Allah dan manusia itu ada hijab, ada penghalang untuk dapat dekat dengan Allah. 
apa itu? yaitu nafsu yang buruk. 
ketika kita ingin dekat dengan Allah, maka coba tenangkan nafsu yang buruk tersebut. 
caranya?
dengan mengubah paradigma kita.

contohnya nafsu yang buruk, marah. banyak anggapan yang kita kira benar tapi ternyata salah, ya salah satunya adalah bahwa marah itu tidak apa-apa asal pada tempatnya.
kalau kita memiliki anggapan seperti itu, kita biasanya masih akan tetap marah dan ingatlah bahwa definisi "asal pada tempatnya" itu tidaklah jelas. jadi kita masih memaklumi jika kita marah.

pernah nonton film anger management? nah difilm itu diceritakan orang yang mengikuti terapi agar dirinya tidak mudah marah. ketika ia ingin marah, ia bisa mengendalikan amarahnya tsb. contoh ini adalah mengendalikan si marah tsb alias mengubah perilakunya saja. memang dia bisa menahan amarahnya agar tidak muncul, akan tetapi didalam dirinya masih marah dan itu tertahan.

berbeda ketika kita menenangkan si marah ini. kita berusaha mengubah paradigma kita terkait marah. paradigma awal "marah boleh asal pada tempatnya" kita ganti dengan "marah itu jalan menuju neraka" atau "memaafkan itu lebih baik". dengan mengubah paradigma kita bahwa marah itu tidak boleh dan memaafkan itu lebih baik tentunya kita tidak akan marah atau ketika ada peristiwa yang dapat menyulut kemarahan, kita tidak jadi marah karena ingat bahwa memaafkan itu lebih baik dan disukai Allah.

contoh lainnya adalah paradigma "sabar itu ada batasnya" yang kemudian memaklumi diri kita jika kita menjadi tidak sabaran pada situasi tertentu. padahal paradigma tersebut salah. di dalam al-quran di jelaskan bahwa pahala sabar tidak ada batasnya dan Allah menyukai orang-orang yang sabar. lalu, bagaimana mungkin sesuatu yang mendapat pahala tidak berbatas itu ada batasnya dalam pengerjaannya? tentu tidak. yang benar itu sabar itu tidak ada batasnya dan pahalanya tidak berbatas. beruntunglah mereka-mereka yang terus berpikir dan memperbaiki dirinya :)

ngomong-ngomong mendekatkan diri pada Allah, saya merasa belakangan ini jauh dengan Allah. saya coba introspeksi diri saya belakangan ini dan saya akhirnya sadar bagaimana urusan saya bisa lancar dan dimudahkan Allah kalau saya justru menjauh dariNya.

masa-masa skripsi dulu, ketika banyak hambatan ada seorang teman yang mengingatkan saya "kalau mau urusan kamu dimudahkan oleh Allah, dekatkan diri sama Dia. lakukan apa yang disukaiNya."

saya kembali teringat dengan ucapan tersebut dan memang saya suka lalai. ketika keinginan saya kebetulan sama dengan keinginan Allah, alias keinginan saya terpenuhi saya bukannya semakin giat beribadah, tapi justru disibukkan dengan urusan dunia. lupa bersyukur, seharusnya ketika keinginan kita terkabul harusnya ibadah pun harus meningkat kualitasnya.

dan lihatlah betapa Allah itu sangat sayang dengan hambaNya. ketika manusia lalai, lupa denganNya ia mencoba mengingatkan kita dengan berbagai macam cara agar kita kembali untuk denganNya. 

yuk kita dekatkan diri pada Allah. sama atasan aja kita mencoba dekat, masa sama yang Dia yang menciptakan kita, kita justru malas mendekat. 

Friday 22 August 2014

belajar dari film

saya suka nonton film Indonesia (kecuali yang horror-horror yg gak jelas itu yaaa) dan seringkali dicibir sama teman-teman. menurut mereka film Indonesia itu jelek, nggak bermutu. saya sepenuhnya tidak sepakat dengan teman-teman saya. memang tidak semua film Indonesia itu bagus, khususnya film horrornya koq makin nggak jelas gitu yaa. film hollywood juga nggak semuanya bagus kan. makanya kudu selektif juga.

saya suka belajar dari film. belajar apapun. belajar tentang kehidupan tentunya. salah satu eh salah dua film Indonesia yang menurut saya bagus dan bisa banyak belajar itu film Arisan, baik yang pertama maupun yang kedua. I love it. meskipun tuh film udah jaman kapan, nggak papa ya saya cerita tentang itu film. 


belakangan bosen dikosan dan akhirnya ngubek-ngubek isi laptop dan nemu film arisan. udah berkali-kali sih nontonnya tapi nggak pernah bosan :)

film arisan ini menggambarkan tentang kehidupan orang-orang di kota metropolitan dengan segala permasalahan yang ada dewasa ini. bagi saya itu nyata, tidak lebay. memang begitu adanya. munculnya kaum gay, ibu-ibu sosialita dengan segala "kehebohan" kehidupannya dan perceraian yang semakin sering terjadi. (hmm kalau pernah nonton serial desperate housewives agak mirip ceritanya )


dimana tiap tokoh memiliki permasalahan pribadi yang cukup berat dan saya kembali teringat dengan pepatah "urip iku sawang sinawang" alias hidup itu saling memandang yang tentunya dengan persepsi masing-masing.
memey ingin seperti andin yang bisa memiliki anak dan keluarga yang harmonis, tapi kenyataannya dia infertil dan diceraikan oleh suaminya. sedangkan andin ingin merasakan hidup seperti memey yang memang berasal dari keluarga terpandang, ia pun harus rela menikah dengan sang boss yang 20 tahun lebih tua darinya. kehidupan andin sebenarnya bahagia, memiliki anak kembar dan suami yang kaya raya yang mencintai dirinya. perfecto! akan tetapi menjadi hancur ketika sang suami mengaku pernah berbuat "khilaf" dengan wanita lain. sakti yang pintar, tampan dan sukses menurut andin dan memey pasti banyak wanita yang menyukainya, akan tetapi sakti tidak menyukai wanita, dia gay.

yaa itulah kehidupan dengan segala permasalahan didalamnya dan manusia seringkali lupa bersyukur dan justru sibuk melihat orang lain yang lebih dibandingkan dirinya. yang terjadi mereka akhirnya merasa menjadi orang yang tidak beruntung.

dan ingatlah, apapun masalahmu ada teman untuk tempat berbagi dan keluarga tempat kembali. terkadang kita takut mengakui apa kekurangan kita karena takut teman dan keluarga tidak menerima, padahal merekalah tempat kita kembali. mereka yang menerima diri kita apa adanya. sakti takut mengakui dirinya gay kepada sahabatnya dan ibunya. apalagi mengingat dirinya anak tunggal, laki-laki dari keluarga batak sebagai penerus keturunan. padahal teman-teman dan ibunya menerima ia apa adanya.

di arisan 2 permasalahan kembali muncul dalam kehidupan mereka, dan memang sejatinya begitu kan. masalah akan selalu ada untuk menghebatkan kita (kata pak mario teguh). masalah satu teratasi, masalah yang lain hadir untuk kita selesaikan dan naik tingkat. kalau di tafakur pernah disampaikan, jangan alergi dengan masalah atau musibah. Tuhan itu memberikan musibah sepaket dengan hikmah. jika diibaratkan, Tuhan ingin memberikan hadiah berupa hikmah, yang menjadi kurirnya ya si masalah or musibah itu.
di film kedua diawal diperlihatkan bagaimana manusia itu takut menjadi tua. kerutan-kerutan di wajah pun mereka coba hilangkan dengan berbagai cara. tua itu pasti dan seharusnya semakin tua kita semakin bijak dalam hidup dan semakin bersyukur pada sang kuasa diberikan hidup yang indah ini.

film ini berfokus pada tokoh memey yang ternyata dia divonis kanker. mencoba berobat kesana kemari hingga rasanya lelah dan putus asa. hingga akhirnya dia berobat kepada Tom dan bertemu survivor kanker, Molly. dia belajar banyak dari mereka berdua. seharusnya berdoa itu bukan menuntut Tuhan memberikan apa yang kita mau. rasakan dan renungkan apa yang sudah Tuhan berikan kepada diri ini dan syukuri. bagi banyak orang, sakit kanker (dan yang lainnya) adalah musibah atau hukuman. berbeda dari Molly yang mengatakan bahwa baginya kanker itu anugerah. dia divonis bertahan hidup hanya sampai 3 tahun lagi, baginya ini anugerah karena ia tahu sampai mana batas kehidupannya. orang sehat mana dapat bocoran sampai kapan ia hidup.

saya teringat ketika di tafakuran, membahas materi berserah diri. salah satunya yang membuat kita gagal berserah diri adalah banyaknya keinginan. keinginan yang hasilnya tidak dijamin oleh Tuhan meskipun kita sudah berusaha semaksimal mungkin. misalnya? kita memiliki keinginan sembuh dari penyakit, misalnya saja kanker seperti yang memey  alami. sudah berobat kesana kemari dan mengharapkan kesembuhan, tapi yang terjadi justru lelah dan putus asa karena tidak sembuh-sembuh. meskipun kita berobat mati-matian, jika Tuhan tidak menghendaki kita sembuh apakah kita harus marah? kecewa? tentu tidak. jadi tetap dianjurkan untuk berobat semaksimal mungkin yang kita bisa tapi jangan mengharapkan hasilnya kita sembuh. yang jika kita tidak sembuh, kita tentu akan kecewa. sembuh itu bukan segalanya, akan tetapi apa pun kondisinya mau sehat atau sakit kita masih bisa berbahagia di dunia dan tentunya tidak kecewa dengan Tuhan serta fokus beribadah agar nantinya berbahagia pula di akhirat (DBAS alias dunia bahagia akhirat surga).

ada dialog menarik ketika memey menanyakan bagaimana cara Tom berdoa. kata tom diusahakan ketika meditasi tidak meminta. yang kemudian memey merasa salah selama ini, karena setiap ia berdoa ia meminta ini itu yang kemudian jarang sekali permintaannya yang tidak dikabulkan.

lebih tepatnya saya menangkap maksudnya disini "menuntut". Tuhan suka sekali hambanya meminta atau berdoa,.. mintalah, Ia senang ketika hambanya mendekatinya dan meminta. minta saja karena Tuhan pemilik segalanya. akan tetapi yang perlu diingat adalah janganlah menuntut permintaan kita akan dikabulkan. ingatlah, Tuhan lebih tahu apa yang kita butuhkan daripada diri kita sendiri. mintalah padaNya apa yang ingin kamu minta dan yakinilah apapun yang Tuhan berikan (meskipun tidak sesuai dengan permintaanmu) itu yang terbaik bagimu dan Dia tidak pernah menganiaya hambanya :)


"teman datang dan pergi, tapi sahabat sejati selalu dihati. ketika mereka ada di sisi, itu artinya berkah untuk disyukuri."- memey

Thursday 21 August 2014

#AnakInstagramGarisKeras

awal-awal jadi #AnakInstagramGarisKeras alias suka kali ngeposting or lihat-lihat IG, itu rajin ngeFollow akun IG online shop. secara saya rada males kalau kudu pergi berkeliling mencari barang yang kita belum tahu tokonya dimana n ada yang jual nggak sih jadilah sering juga pulang dengan tangan hampa. jadilah bersyukur dengan adanya si olshop tapi tetep kudu pilih-pilih juga biar nggak ketipu.

yang awalnya ngefollow olshop sampe akhirnya punya olshop sendiri juga hehehe. lumayan hobi shopping di olshop bisa ditutupi dengan jualan di olshop juga.

berhubung belakangan sistem promosinya antar olshop rada nyebelin karena jadi spam gitu n bosen juga ngelihatnya. niatnya ngefollow kan buat lihat dagangannya, eh isinya iklan olshop lainnya yang ada dan di olshop yang lainnya kadang sama dan jamnya barengan. jadilah banyak unfollow si olshop begitu.

begitu udah di unfollow, ternyata sepi yaak timeline IG saya hahahaha. merasa kesepian hehehe. oh iya sebelumnya juga ada follow akun selebgram alias selebritis instagram, orang-orang yang populer di IG n followernya banyak euy. tapi nggak sembarang selebgram sih yang difollow. dari situ banyak belajar tuh cara hidup mereka yang sehat dimulai dari makanannya yang serba organik n olahraga, belajar juga tentang skincare (saya mah cuek pisan sama kulit n jadilah begini hehehe).

daaaan belakangan nemu akun selebgram dari kalangan ibu rumah tangga yang doyan masak. semangat 45 ngefollow mereka dan kerennya mereka nggak pelit resep. jadi habis posting foto masakannya biasanya captionnya diisi sama resep masakannya. jadilah saya semangat masak ngikutin resep dari mereka.

selain pinter masak, koleksi perkakas dapurnya oke punya hehehe. piring-piringnya cantik-cantik euy bikin gagal fokus hehehe. agak membuat saya termotivasi jadi ibu rumah tangga yang pintar masak dan memiliki koleksi perkakas dapur shabby chic wekekeke *motivasi macam apa ini*. padahal kalau diamati ini emak saya banyak loh perkakas dapurnya macam begini, cuma lagi tren aja sekarang dan diburu banyak orang. jadilah kemarin pulang juga berburu perkakas dapur di dapurnya emak hahahaha. dasar nggak modal ih.

yang lucu pas world cup kemarin iseng taruhan sama temen juaranya siapa, nah saya minta piring sama mug shabby chic sbagai hadiahnya kalau jerman menang dan ternyataaaa menang horeeeeee..... si teman saya keukeuh kudu dia yang milihin, nggak boleh saya (biar nggak bisa milih yang mahal kayaknya hehehe) tapi jadilah malah nggak dapat-dapat tuh piring ma mugnya. doi kalah rebutan ma ibu-ibu di IG hahahaha. tuh kan beli di onlenshop itu jg gak gampil loh,, palagi yg berbau shabby chic gini suka rebutan, palagi rebutannya ma ibu-ibu hehehehe.

doakan saya yaaah jadi IRT kece seperti tadi wekekekeke. hmm nih saya kasih lihat perkakas shabby chic yang nemu di internet sih, kali kalau saya ultah or nikah ada yang mo kasih kado itu hehehehe *kodekeras*



mandiri itu....

setamat SMA punya cita-cita melanjutkan studi di luar pulau, pulau jawa. katanya sih pendidikan disana lebih bagus dan tentunya lebih lengkap jg. tapi yang bikin saya semangat kuliah di luar pulau (S1 malang n S2 bandung-jatinangor) adalah belajar hidup mandiri. ingin ngerasain gimana sih hidup jauh orangtua, yang meskipun kehidupan masih disokong ortu tapi gimana cara manag keuangan dan waktu yang ada.

di malang kebetulan tinggalnya di kontrakan bersama teman-teman. jadi kosannya itu sama kayak kosan pada umumnya, perkamar gitu tapi disebut kontrakan karena segala urusan kami penghuninya yang mengatur dan si induk semang tidak tinggal bersama kami. jadi mulai dari urusan kebersihan, bayar listrik dan aturan-aturan kosan kami yang ngurus. 

alhamdulillahnya pertama kali ngekos dapat tempat yang memang ngelatih kemandirian sekaligus agama juga sih. jadi sekamar berdua dengan sistem junior senior. jadi sengaja dipasangkan para maba dengan senior, supaya bisa saling belajar. sholatnya berjamaah dan ada jadwal imamnya, ada kultumnya juga. jadwal piket nyapu dan masak. 

kemudian berpindah kosan yang lain tapi masih dengan sistem kontrakan. lama kelamaan giliran saya yang jadi senior dan dikosan yang kedua dan ketiga sistemnya kamar sendiri-sendiri (saya pindah kosan sampai 3x). jadilah yg ngarahin kapan kudu iuran bwt bayar petugas kebersihan yg ngambilin sampah, bayar listrik n PDAM, kapan kudu bebersih kosan n kamar mandi, bahkan kapan kudu nyalain pompa air n matiinnya biar gk banjir gegara tandonnya kepenuhan. bahkan saya pernah loh benerin genteng yang bocor. wes wes bener-bener dilatih ngurus rumah tanpa lakik.

malah pernah lagi tes masuk S2 di bandung, saya masih kepikiran si listrik n pdam belom dibayar bulan ini. ngehubungin adek2 kosan supaya jangan telat bayarnya biar nggak kena denda *emak2 banget dah*. karena semingguan di bandung, malah mereka sms tanya "mbak kapan pulang? dikosan banjir mulu nih, gegara pada lupa matiin sanyo pas ngisi air. kan biasanya mbak yang suka matiin" -__-" jadilah pas pagi nyampe malang, saya mandi n bergegas pergi lagi buat bayar listrik n air dong.

pindah ke jatinangor agak syok karena fasilitas kosan disini beda banget sama di malang. yang semuanya udah ada dikamar yang bikin nggak bersosialisasi ma penghuni kosan yang jumlahnya puluhan. yang ngebersihin juga kadang penjaga kosannya.

tapi karena kebiasaan dimalang jadi kebawa juga pas disni. misal masak di dapur kosan, ya sehabis masak ngeberesin n ngebersihin dapurnya. ngambil es batu di ice cube kulkas kosan, yaa habis itu ya diisi lagi ice cubenya. jemur cucian di jemuran kosan, banyak yang sudah kering tapi nggak diambil-ambil sampai berhari-hari. klo dikontrakan kan kita tahu itu jemurannya sapa jadi kadang diangkatin dan dianterin ke kamar. jadinya disini yaa dipinggirin aja biar nggak basah kena jemurannya kita. kadang klo ngerti hujan yaa langsung lari ngangkat jemurannya bareng si mamang kosan.
apa yang masih bisa kita lakuin yaa sebisa mungkin dilakuin, jangan berharap sama penjaga kosan juga, kasian beliau juga banyak kerjaan.

nah dikosan yang kedua, mamang kosannya agak cuek. misal minta tolong apa gitu, actionnya lama jadi suka gemes deh. kayak si dinding kamar yang berbatasan ma kamar mandi kan lembab, trus pas minta tolong dibenerin doi cuma bilang perlu cat anti bocor neng, tapi habis tuh gk ada actionnya. jadinya habis tuh suka males minta tolong ke mamangnya.

kejadian pas shower airnya mampet, mikirnya kesumbat sama kotoran-kotoran nih kayak pasir gitu. trus googling deh caranya ngebenerin shower mampet. trus tombol flush klosetnya gk fungsi jadinya tiap nyiram pke air diember dan itu gak terlalu efisien n efektif. googling lagi dan ternyata agak ribet yaa karena gak terlalu paham masalah bgtuan. setelah hampir 2bulanan kayaknya si flushnya error, beberapa hari yang lalu nggak sengaja ngebuka tangki airnya itu pengen lihat isinya sih eh lupa kalo nyambung gitu ma si tombol flushnya n ketarik. daaaaan setelah itu tombol flushnya bisa dong hehehehe. nggak sengaja ngebenerin itu namanya. habisnya suka sebel kalo udah minta tolong mamang tapi gak dibener2in juga.

tinggal ngebenerin dinding yg lembab nih. klo udah gk bisa baru deh give up dan minta tolong si mamang.

okey mari kita belajar jadi pribadi yang mandiri ya guys. bukan berarti kudu jadi anak kos dulu hahaha. ya dimulai dari hal-hal kecil seperti ngerapiin tempat tidur sendiri. ngerapiin barang-barang pribadi kita, habis makan ya cobalah cuci piring bekas makan kita. sesuatu itu perlu dilatih, ya pada awalnya memang merasa terpaksa tapi lama-lama jadi habit alias terbiasa kan. toh buat kebaikan kita juga.

saya pun masih berproses menjadi pribadi yang mandiri, mari semangat berubah untuk jadi pribadi yang lebih baik. semangat :)

Wednesday 20 August 2014

hilangnya sopan santun

miris euy generasi sekarang kalau ngomong suka nggak sopan. meskipun memang makna katanya udah bergeser, misal "anj*ng" kalau dulu mungkin umpatan kasar dan biasanya kalau marah ngemakinya pake kata itu. tapi sekarang udah "lazim" dipake anak muda sekarang disetiap kalimatnya bahkan awal dan akhir kalimat ckckckck.
misal: "anj*ng gue sebel banget tadi, gk dibolehin masuk ma dosen, anj*ng banget sumpah"
"anj*ng lu, gue telponin nggak diangkat2 daritadi."

pernah seminar disalah satu ruangan yang kebetulan ruangannya sebelahan persis ma meja kantin. beres seminar, dosennya masih duduk di ruangan itu. tetiba ada suara rame gitu dari kantin mahasiswa cowok-cowok dah yang lagi bercanda dan ada kata "anj*ng" yang keluar. si dosen senior kaget donk, langsung tanya itu anaknya sapa (mahasiswa fakultas mana maksudnya), secara kantinnya sering dikunjungi anak-anak fakultas tetangga yang rambutnya gondrong n gimbal hehehe.

si dosen muda bilang "itu sudah biasa bang, kata itu udah jadi ****(lupa istilahnya hehehe) di jaman sekarang. jadi di setiap kalimat biasanya muncul."

si dosen senior tetep keukeuh itu gak boleh, "ya nggak bisa gitu donk, kebayang nggak klo jadi psikolog n nanganin kliennya... "anj*ng kamu yah",, bisa lari semua kliennya."

saya sebagai penghuni kosan yang rata-rata dihuni anak S1 alias anak muda, sebut saja begitu, sudah bosan denger stiap kali mereka ngobrol ma temannya.

selain itu masalah sopan santun bener-bener krisis di anak muda jaman sekarang. pernah baca di twitternya pak wali bandung lagi ngebahas programnya beliau n ada yang protes dengan kata-kata "taikkk", "gak ada otaknya lo", dan tahu siapa yang ngomong gitu? anak yang baru aja lulus SD -__-" ngomong ke pak walikota yang mungkin seumuran ma bapaknya. astagaaaaa. saya cuma elus-elus dada ngebacanya.

generasi sekarang itu dimudahkan dengan teknologi. muncul social media yang memudahkan mereka terhubung dgn orang yang satu dan lainnya, tapi negatifnya mudah sekali berkomentar dengan kata-kata yang tidak pantas bahkan nggak dipikir, karena dianggap tidak berhadapan langsung jadi sah-sah aja ngomong nggak sopan sama orang lain meskipun lebih tua usianya. huft. kacau dah. nggak cuma di socmed koq, di realitanya emang gitu.

sedih :(

hidup itu lucu

hampir 3 bulan kayaknya nggak menikmati internet kosan, jadilah berselancar di dunia maya melalui si smartphone aja. nah ternyata si inet kosan udah bisa dan kemarin berkunjung ke FB yang mungkin udah dipenuhi sarang laba-laba karena udah lama nggak dibuka.

biasa berita yang ada di FB, kalo nggak temen yang nikah yaa temen yang lagi hamil or yang sekarang lagi happy jadi mahmud alias mama muda jadilah posting foto anaknya.

naaah kali ni menyoroti salah satu teman yang baru aja nikah. biasa insting ke kepo an saya muncul jadilah buka-buka FB nya n lihat foto suaminya.

tetiba saya teringat kata-kata yang sering muncul dan didengar, kurang lebih begini:
"hidup itu lucu, pacaran sama siapa, nikahnya sama siapa"

iyaa, si teman cewek ini awal saya kenal pacaran sama sahabat saya. kemudian mereka putus dan lanjut pacaran dengan teman sekelasnya. nah si sahabat dan pacar barunya ini awalnya temenan dan jadi musuhan gegara hal ini. eh kemarin begitu lihat foto nikahannya, nikahnya bukan sama mereka berdua hehehehe. padahal sama-sama tajirnya loh dua pacarnya ini tapi komitmen dan lamaran belum datang dari mereka.

ada lagi kakaknya teman saya yang baru aja nikah, ditanya sama teman yang lain pacarannya berapa lama sampai akhirnya mutusin buat nikah? 6 bulan dan teman-teman pada heboh, karena ada beberapa yang pacarannya 6 tahun tapi belum di nikah-nikahin.

hmm cewek itu bukannya jahat ya boys,
mungkin iya dia pacaran lama sama kamu, tapi belum tentu nikahnya ma kamu. gimana mau nikah sama kamu kalau kamunya nggak nunjukin keseriusan kamu n masih sibuk sama diri sendiri. jadilah begitu muncul cowok lain yang nawarin komitmen yaa mending milih doi kan. daripada nungguin kamu, udah lama eh belum tahu juga kapan dilamarnya. itu logikanya.

Tuesday 19 August 2014

orangtua dan anak

tahukah kita jika orangtua ingin yang terbaik bagi anaknya?
mungkin kita tahu, tapi kita seringkali lupa akan hal itu.

apapun dilakukan orangtua agar anaknya bahagia, agar anaknya mendapat yang terbaik.
sayangnya cara mereka seringkali tidak dapat kita pahami atau kadang kitalah yang tidak mau memahami.
yang terjadi kemudian adalah kita mengganggap orangtua tidak mengerti kita.

yakin mereka tidak mengerti kita?
atau jangan-jangan kitalah yang tidak mengerti mereka.

teringat ketika suatu hari di kamar kos seorang teman, ibunya teman saya datang dan kami sempat berbincang sebentar. apa lagi kalau bukan masalah jodoh. kemudian terlontar dari bibir sang ibu "kalo saya, maunya si bunga ini nikahnya sama laki-laki yang sudah mapan, punya rumah dan mobil."

dalam hati saya berujar "woooow", wow karena mikir dimana dapat lelaki seperti itu, hmm kalaupun bisa harus mencari 10 tahun lebih tua sepertinya hehehe. kemudian adiknya teman saya berkomentar "ibu ini matre"
sang ibu menjawab "biarin aja, la kayak kamu nggak ngerti aja mbakmu ini gimana orangnya"

perkataan ini kemudian menyadarkan saya kenapa ibu temannya saya ingin sekali menantu yang mapan tadi. tidak lain tidak bukan supaya anaknya bahagia. loh apakah bahagia harus identik dengan harta? karena ia tahu bagaimana anaknya, yang memang terbiasa dengan kemudahan dari orangtua, tidak terbiasa susah. dari pakaian saja teman saya ini cukup pemilih dan harganya jangan ditanya hehehe.

jadi dibalik sikap matre sang ibu, sbenarnya ia memikirkan anaknya. memaksa anaknya untuk belajar hidup sederhana dan prihatin mungkin tidak mudah, jadilah kemudian ia mengharapkan menantunya dapat memenuhi kebutuhan anaknya tersebut dengan segala gaya hidupnya.

pernah juga seorang teman bercerita jika orangtuanya tidak memahami dirinya dan melarangnya menikah. ia dipaksa ambil profesi apoteker terlebih dahulu baru kemudian menikah. padahal menurutnya, ia dan pacarnya siap menikah.

kemudian saya bilang "mungkin orangtuamu pengen kamu jadi apoteker dulu, biar nanti kerjanya lebih gampang. takutnya kalau udah nikah malah kelupaan bwt ngambil profesi. sekalian ngasih kesempatan buat pacarmu supaya siap lahir batin, ya bisa nabung dulu supaya nanti pas udah nikah nanti gak kesusahan."

ternyata si pacar teman ini memang belum bekerja dan dia juga sering kali membantah orangtuanya. jadi wajar juga jika orangtuanya melarangnya menikah. menurut saya pribadi, orangtuanya berusaha mengarahkan anaknya agar kehidupannya nanti lebih baik nantinya.

dan itulah yang seringkali kita tidak sadari dan lupakan bahwa orangtua menginginkan yang terbaik bagi anaknya.

kenapa sih orangtua sukanya ngatur ini itu, banyak ngelarang dan segala macem? karena mereka sudah banyak makan asam garam kehidupan. ikuti saja, mereka tidak berniat menyesatkan kita koq. 

sayangnya, karena pendidikan kita lebih tinggi dari orangtua kita dulu kita seringkali justru merasa hebat, merasa yang lebih pintar. padahal secara teori mungkin saja iya, tapi soal kehidupan orangtua kita ahlinya.

jika memang tidak sependapat baiknya kita sampaikan dengan bahasa yang santun. pahami dulu apa maksud mereka. seringkali maksud baik mereka tidak dapat kita pahami dengan baik.

mari bersama menjadi anak yang dapat menangkap maksud baik dari orangtua dan membahagiakan mereka.

homesick

liburan lebaran kemarin saya habiskan dengan penuh suka cita di rumah. menempati rumah baru dan berusaha sekali agar liburan kali itu menjadi penebus setahun tak pulang. 

ketika liburan-liburan sebelumnya hanya sekedar liburan, kali ini rasanya berbeda. mungkin karena sudah dewasa sepertinya. sudah mulai memikirkan "kalau bukan sekarang, kapan lagi."

saya rindu sekali mengurus rumah, sebenarnya saya orang yang jarang mengurusi rumah. kenapa? karena setiap pulang, dimaklumi saja kalau saya seharian tidur sebagai balas dendam karena selama ini sibuk kuliah dan jarang tidur.

kali ini beda. saya berusaha sekali mengurus rumah sekecil apapun yang saya bisa lakukan. bangun tidur (mami sudah pasti lebih dulu bangun dan memasak air) saya membersihkan kamar, mengambil sapu dan membersihkan rumah, mencuci pakaian dan menjemurnya. ngopi bersama mami di depan televisi yang tidak kami tonton karena asik bercengkrama. mami melanjutkan aktivitasnya di dapur dan saya mencoba membersihkan isi kulkas yang mulai nggak karuan.

si penjual air bersih datang dan mulai mengisi tandon rumah. saya kemudian menuju kamar mandi di kamar mami dan adek-adek. mulai menguras dan membersihkannya. 

dengan adek-adek pun saya berusaha membayar waktu yang banyak saya lewatkan tanpa mereka. belajar bersama membahas PR sekolah, membuat cemilan yang mudah dan membuat mereka senang seperti membuat pisang bakar keju, tentunya mereka rebutan untuk bisa memarut kejunya -__-"

mulai mengamati dan memperbaiki perilaku mereka yang saya nilai tidak baik. seperti adik saya yang pertama yang setiap makan tidak pernah habis. si bungsu yang suka membuang sampah di teras rumah yang memang belum selesai dibangun. dalam beribadah apalagi, setidaknya saya senang ketika mereka tahu saya akan sholat mereka akan segera berlari wudhu untuk bisa sholat berjamaah dengan saya.

setiap saya pergi keluar rumah, entah itu pergi dengan mas maupun hangout dengan teman saya mampir ke supermarket membeli kebutuhan rumah entah itu pembersih kamar mandi, sabun cuci piring dan lainnya. kebiasaan saya dikosan seperti itu jadi setidaknya berdampak positif waktu pulang kemarin. setidaknya tanpa perlu disuruh, saya sudah tahu apa saja yang mau habis dan saya membelinya.

dan ketika saya kembali ke tanah rantau, rasanya sesak sekali dada ini. sudah kembali lagi ke kamar 3x2,5 meter ini. berusaha menenangkan hati dengan tidur sejenak dan ketika terbangun justru saya menangis tersedu. menangis karena liburan 2 minggu kemarin seolah mimpi saking singkatnya. menangis karena merasa belum bisa berbuat apa-apa untuk keluarga dirumah. menangis karena.......



mami bilang begini ketika saya pamitan mau berangkat ke bandara: "semoga segera lulus, biar bisa pulang dan kumpul jadi satu lagi ya nduk..."

Thursday 10 April 2014

oleh-oleh dari nonton

sabtu kemarin saya diajakin nonton film. sebenarnya filmnya bukan saya banget gitu tapi karena nemenin temen yaudah ikut aja n katanya kalau nggak nonton tuh film gak gaul hehehe.

film apa yang lagi booming yooook?
the raid 2 berandal.

padahal film yang biasa saya tonton itu yang menghibur bisa bkin saya ketawa atau nangis sedih karena drama banget. nggak yang berantem n berdarah-darah seperti ini :|

bela-belain nonton yak ke braga, nyampe jam 3 kayaknya n dapat tiket yang jam 5.20 pm. itu pun sisa 6 kursi klo nggak salah. baris paling depan alias A ada 3 kursi,satu kursi di J, F sama atasnya lagi lupa apa ya. jadilah saya mencar duduknya. saya di J, temen saya di F. dipojokan pula hehehe.

hmm bagi saya yang baru pertama nonton the raid (yg pertama gak nonton) bagi saya sih cukup sadis hehehe. tapi punya strategi biar bisa nikmatin ini film. jadi tiap adegan mo nusuk/nembak/ngegorok/dll saya selalu tutup mata hehehe n begitu denger suara crot crot crot *darahnya muncrat, mukanya ancur kena peluru, dll* saya buka mata lagi :D

teruuuussss saya nganalisis kepribadian tokohnya wekekeke. maklum efek habis kasuistik hehehe. yaa sekedar nganalisis kenapa si ucok bisa begini, kenapa si prakoso itu begitu...

dan bagi saya tokoh-tokoh di film ini Family Man looooh....
darimananya????
lihat si bangun, lihat si prakoso, lihat si rama.... mereka melakukan apapun demi keluarganya terlepas caranya benar atau salah yaa. mereka rela harus begini begitu demi keluarganya, demi anaknya. yaaak mereka adalah family man menurut saya.

sering juga kan kita sebagai anak muda merasa nggak dipercaya sama kaum tua? yaak disini dijelaskan oleh peran ucok dan bapaknya Bangun.
kenapa sering begitu? karena kebanyakan anak muda itu emosional, pengenya cepet n gak sabaran, pengen hasil tapi lupa sama proses dan hasilnya yaa grasa grusu. hasilnya yaa gitu dah, tidak sesuai yang diharapkan. 
kenapa yang tua yang lebih dipercaya? karena mereka sudah makan asam garam kehidupan. mereka yang susah payah membangun dengan kesabaran dan kadangkala hancur oleh anak muda yang gak sabaran dan gak belajar dari pengalaman kaum tua.

ketika ingin menggapai tujuan kita, fokuslah pada prosesnya dan biarlah hasilnya Tuhan yang menentukan.

 


hoki ???

beberapa hari lalu sempet ngobrol sama temen terkait perjalanan selama kuliah di eSDua ini. ngerasa perjalanannya dia tidak se-smooth teman-teman lainnya seperti ketika di awal dibagi kelompok2 kecil dengan dosen pembimbing, dia (dan saya kebetulan satu kelompok) mendapat dosen pembimbing yang tidak enak. dalam artian bukan killer atau apa, justru cuek dan tidak banyak memberikan kami bekal ilmu dibandingkan dosen pembimbing lainnya. di dosen pembimbing kedua (ganti kelompok lagi) dapat dosen yang killer. ketika praktek kerja, dosen pembimbingnya yaa seperti itu. jadi menurut dia perjalanan hingga semester sekarang tidaklah smooth.

seperti di tulisan saya terdahulu "urip iku sawang sinawang". yaaap urip iku sawang sinawang. menurut dia perjalanan kuliahnya tidak se-smooth teman-teman lainnya. tapi menurut saya, perjalanannya smooth jika dibandingkan saya... hehehe... dia lulus semua mata kuliah sedangkan saya dua mata kuliah harus saya ulang dan saya cukup terseok-seok mengulangnya di semester 3 yang padatnya minta ampun. dan mungkin ada orang yang melihat perjalanan saya smooth dibandingkan dia. mungkin.

seperti obrolan tadi dengan teman-teman yang berbeda majoring. sekarang lagi musim seminar usulan penelitian tesis n kami semua sedang dikejar-kejar untuk SUP itu. ada seorang teman (sebut saja A) yang menurut teman saya ini (sebut saja B) ketika SUP biasa aja, nggak banyak jawab dan dosen pembahas pun justru tidak paham dengan penelitiannya si A ini. tapi si A ini lulus. ada lagi teman (sebut saja C), lebih bisa menjawab ketika SUP dan nilai lebih tinggi tapi justru dia tidak lulus.

kata teman saya si B, "emang hokinya si A aja tuh. dari dulu hoki mulu diye"

kalau saya amati perjalanan kuliah si A, very smooth memang. sepertinya tidak ada mata kuliah yang mengulang meskipun tergolong males orangnya. mungkin hokinya dia kali yaa (ngikut kata temen saya si B).

nah lain lagi ketika saya mengulang 2 mata kuliah di awal tahun ini. jujur saya merasa saya akan gagal lagi karena menurut saya belum maksimal dan lebih parah dari semester 1 dulu. kemudian saya membandingkan dengan teman sekelompok saya (adik tingkat) yang memang pintar dan banyak bantuin saya waktu itu. eh justru dia yang tidak lulus :( (sedih karena dia yang banyak bantuin saya). memang gak hoki.

hmm sebenarnya bahasa yang benarnya bukan hoki sih. tapi takdir mungkin yang tepat.

pasca sidang mata kuliah yang saya ngulang itu, saya sebenarnya galau banget cuma diluar keliatan tenang. akhirnya saya curhat sama kakak tingkat saya jaman S1. agak tenang sih tapi masih aja khawatir sama hasilnya.

ini cuplikan kata-kata kakak tingkat saya saat di WA

ya, yang bisa lakukan setelah saya berusaha adalah berdoa dan pasrahkan semua hasilnya sama Allah. seperti yang dikatakan saat ikut tafakuran SDF "kita fokus pada proses. segala sesuatunya kita niatkan sebagai ibadah. dan untuk urusan hasil jangan dipikirkan, itu urusan Allah mau memberi hasil seperti apa kepada kita. yang penting kita sudah berusaha maksimal dan berdoa."

dan hasilnya saya lulus. alhamdulillah. dan mungkin saja si adik tingkat saya itu melihat perjalanan saya smooth dibandingkan dia. yaa sekali lagi, urip iku sawang sinawang :)

yang saya yakini, dibalik kegagalan atau keberhasilan kita ini ada yang ingin Allah sampaikan kepada kita. dan sebenarnya kegagalan atau keberhasilan itu juga ujian dari Allah. ujian apa? ujian ketaatan.
apakah ketika kita gagal kita masih percaya kepadaNya dan menengadahkan tangan kepadanya berdoa dengan khusyuk..
apakah ketika kita berhasil kita masih ingat untuk mengucap alhamdulillah dan keberhasilan yang didapat karena campur tangan Allah?

mungkin perjalanan hidupnya yang tidak smooth, Allah ingin mengajarkan banyak hal padanya. mungkin untuk bersabar. mungkin pula Allah rindu tangisannya memohon padaNya.

mungkin pula yang perjalanan hidupnya yang super duper smooth, Allah ingin lihat apa yang akan dia perbuat ketika dia mencapai keberhasilan itu. bersyukurkah? semakin baikkah dia kedepannya? atau justru sombong?

yuk mari evaluasi lagi diri kita, yang sekarang sedang dilanda kegagalan atau kesusahan, yang sedang berbahagia karena berhasil.... itu semua ujian ketaatan kita. ketika kita berhasil pun, itu bukan hoki... tapi takdir. ujian. 

sebagai penutupnya saya tampilkan potret kata-kata bijak ketika sedang makan di sebuah cafe.

Thursday 13 March 2014

ternyata begitu....

Sejujurnya kita patut berterima kasih kepada para sopir truk. Berkat cucuran keringat Abang Abang, Mas Mas, dan Bapak Bapak sopir ini, (terutama di kota besar) kita bisa menikmati aneka hasil bumi seperti buah, sayur dan palawija. Berkat injakan pedal gas dan tarikan tuas persneling truk beliau-beliau inilah kita bisa menikmati sensasi berkendara lewat motor ataupun mobil yang mereka antarkan. Tetapi…sebuah fakta dan pengakuan mengejutkan dari sopir truk ini sempat membuat saya syok dan mendadak saya kehilangan selera makan.
Simak beberapa peristiwa berikut:
Beberapa testimoni:
Ane pernah juga ngomong sama sopir trailer.
Jadi kata dia: “daripada menyebabkan kecelakaan yg bisa timbul banyak korban,lebih baik satu nyawa melayang”. lho kok bisa.?
Jadi gini gan,supir trailer bisa saja ngerem mendadak apabila ada bikers atau pemotor yg jatuh di depannya.
Tapi apabila dia melakukan itu maka yg akan terjadi adalah,bagian belakang atau muatannya akan lari kekanan atau kekiri.
Bisa dibayangkan gan apabila di sisi kanan atau kiri banyak bikers atau pemotor,pasti akan terserempet atau tergilas.
Itu sebanya supir lebih memilih melindas bikers atau pemotor yg jatuh di depan atau disamping nya.
Dua pilihan yg sulit memang.!!
Truck segede gaban bisa jadi sahabat dijalanan kalau ente tahu aturan….ini pengalaman ane trans bkt – mdn bawa mobil kecil…ente kalau dibelakang truck jangan mepet…jaga jarak ±50-100M…truck segede gaban kalau misalnya ente mau mendahului dan itu truck ngasih lampu sein kanan…jangan coba2 mendahului…artinya ada kendaraan dari arah berlawanan….kalau ente mau mendahului truck…pake perhitungan matang….misal panjang truck 12M…panjang mobil 4M…itu artinya ente harus punya space untuk mendahului truck adalah 4-5X panjang mobil ente….kalau truck udah kasih lampu sein kiri dan lampu remnya menyala…segera ente kasih lampu sein kanan dan silahkan mendahului…sopir truck paham kode klakson 2X waktu mendahului…say thanks to truck driver yg udah ngasih ente jalan buat mendahului
kata temen ane yang pernah ngomong ke supir truk emang begitu.kalo seandainya (gak sengaja) tabrakan “diusahakan” korbannya meninggal biar gak banyak ganti ruginya..
kalo cacat bisa ratusan juta katanya..
sadis bener emang..
kalau supir bus punya prinsip begini gan…
“..daripada mengorbankan nyawa seluruh penumpang bus..lebih baik nyawa 1 atau 2 org naek motor yang hilang…” makanya kalau ketemu bus ugal2 an mending turun dari aspal ke tanah aja dah….soalnya para sopir bus juga lagi bawa nyawa banyak orang gan
motor atau kendaraan kecil juga jangan asal salip kalo ga mau tinggal nama..dah salah, ngotot.. itulah pengendara kendaraan kecil yang ane tau… logika sang sopir mending mati aja sekalian, daripada urusan panjang…yang jelas kalo bawa kendaraan, apapun jenis nya harus WASPADA dan SAFETY RIDING…
nih ane tambahin lagi info underground seputar dunia supir truk kalo menyikapi kecelakaan kayak gitu
ukuran truk itu kan besar? jadi kalo sampe berurusan sama polisi, alibi yg paling gampang (ini ane denger sendiri dari supir truk yg suka nongkrong deket rumah ane) adalah, “tidak kelihatan” !!
alasan ini bisa diterima mengingat ukuran truk memang besar dan sulit mengawasi tiap sudut truk setiap saat
jadi kalo ada yg terlindas, tinggal pake alasan itu aja
paling mentok mentok perusahaan yg punya truk itu kasi uang damai ala kadar nya ke keluarga korban, yang jelas sedikit lah, uang kerohiman namanya
kalo semisal keluarga korban ngotot mo perkarakan ke pengadilan juga gak bakalan menang, karena alasan “tidak kelihatan” bisa diterima oleh akal sehat nya hakim, pengacara, penuntut umum, panitera, dan semua nya. ujung2xnya diselesaikan diluar pengadilan biasanya. makanya kalo truk sering bunyiin klakson, jangan dianggap personal, itu justru mengingatkan kita betapa rapuhnya posisi kita di jalanan kalo berhadapan sama truk. justru kita musti ngalah kalo truk sampai bunyiin klakson ke kita. itu pesan moral yg ane tangkap gan. cobalah ente bayangin berada di posisi supir truk, gak gampang loh mengendalikan monster sebesar itu di jalanan.
apalagi biker kita terkenal suka asal belok tanpa kasi lampu sign dulu.
ane pernah tuh liat istri mbonceng motor yg dikemudikan suami nya di parung bogor, kelindas truk, ibu itu yg kena perut nya, suaminya selamat. tau gak? itu yg namanya usus berhamburan keluar semua campur sama cairan kuning (lemak perut nya). badannya nyaris putus jadi 2, tapi masih hidup meregang nyawa sambil nyebut ” Ya Allah, aku gak mau mati kayak gini” berulang kali. suami nya shock diam aja di sudut jalan gak ngomong apa apa kayak org linglung, nolong aja enggak tuh suami nya. asli serem gan, udah kayak daging cingcang tapi masih bisa ngomong dan gerak gerak, apa gak serem tuh? sama warga setempat buru buru di masukin ke mobil dibawa ke rumah sakit tapi katanya meninggal dalam perjalanan. nah pas supir truk nya di tanya polisi, jawabnya ? gak ngeliat ada yg masuk ke kolong truk kontainer dia, gitu jawabnya.
itu semua bener gan, bokap ane buka usaha ekspedisi dan menurut supir itu lebih baik di matiin sekalian daripada cacat seumur hidup. karna bakalan jadi beban pengeluaran ke supir dan perusahaan itu sendiri gan. belum lagi nanti per berapa bulan check up. kalo cacat gan belum ke urusan polisinya. memang sih gan walaupun si korban ga meninggal atau harus rawat jalan nanti nya bakalan menuntut ganti rugi yg lebih dari kontrak antara si korban dengan perusahaan tentang ganti rugi. oh iya satu lagi, supir ekspedisi yg perusahaannya masih belum besar itu gaji nya dari uang jalan gitu gan, istilah nya di borong habis. kalo ada musibah di jalan itu supir harus backup perusahaan nya gan. kalo boleh di pekiwan gan
tambahan gan, beban yg dipikul supir itu banyak gan selain muatan mereka juga mikul kehidupan supirnya makanya itu yg bikin supir ugal ugalan
Sebenernya kecelakaan itu cm 1 aja kok gan..
Yaitu feeling terhadap blind spot nya masih tdk ada..ini yg kerap terjadi dr semua kendaraan bermotor..
Apaa lg truk trailer yg panjang nya sampe 12 meter
Jangkauan mata ke depan itu minim..jd bener2 hrs kuat dan tetap safety riding..

Tips dari saya buat pengendara kendaraan… khususnya motor.
1. Jgn pernah berhenti mendadak didepan truk muatan berat di bawah 12 meter,sesungguhnya anda telah mati jika melakukaan itu…bila anda tidak mati maka sekitar anda yg jadi korban.
2. Kami driver truk berat berbeda dgn bus malam. Kecepatan kami terbatas bahkan kaami masih kalah cepat dgn maho naik skuter ga jelas.
3. Jika kami terkena macet tolong liat kami, dan jgn memaki kami karna pelan nya truck kita liat lebih jelas mata kita pasti merah kami selalu antisipasi jika motor atau mobil nyelonong di depan kami pasti siaga dan tanpa terlena mta ini terus memandang anda dan aspal di sepanjang jalan.
4. Baca selalu lampu sein kita kemana arahnya…
5. Selalu hidupkan lampu belakang motor anda
6. Jgn pake lampu putih

Sumber : Mudagrafika.wordpress. com
Silakan disebarkan untuk keselamatan yang lainnya !!