“Berasumsi dengan perasaan, sama saja dengan membiarkan hati kau
diracuni harapan baik, padahal boleh jadi kenyataannya tidak seperti
itu, menyakitkan.”
― Tere Liye, novel 'Kau, Aku & Sepucuk Angpau Merah'
“Apalah namanya ini? Disebut apakah perasaan ini? Kenapa hatiku macam
sayuran lupa dikasih garam, hambar, tidak enak, tidak nyaman? Atau
seperti ada tumpukan batu besar di dalamnya, bertumpuk-tumpuk, membuat
sempit. Atau seperti ikan diambil tulangnya, kehilangan semangat.”
--Tere Liye, novel "Kau, Aku & Sepucuk Angpau Merah".
“Nak, perasaan itu tidak sesederhana satu tambah satu sama dengan dua.
Bahkan ketika perasaan itu sudah jelas bagai bintang di langit, gemerlap
indah tak terkira, tetap saja dia bukan rumus matematika. Perasaan
adalah perasaan, meski secuil, walau setitik hitam di tengah lapangan
putih luas, dia bisa membuat seluruh tubuh jadi sakit, kehilangan selera
makan, kehilangan semangat. Hebat sekali benda bernama perasaan itu"
--Tere Liye, novel 'Kau, Aku & Sepucuk Angpau Merah'.
http://www.facebook.com/darwistereliye
No comments:
Post a Comment