Thursday 29 March 2012

selamat jalan sahabat odapus-ku

Beliau sosok odapus (orang dengan lupus) yang ceria dan lucu. itulah yang membuatku selalu tertawa bersama beliau. sosok kecil kurus nan lincah yang membuat orang sekitarnya tertawa.
ketika menjenguk kerumahnya hari sabtu kemarin, beliau menangis karena badannya terasa sakit dan sesak apalagi dua hari terakhir beliau tidak dapat tidur pasca kemoterapi. akhirnya beliau langsung dibawa ke rumah sakit untuk di opname.
hari ini teringat beliau dan berencana besok ingin menengok beliau di rumah sakit. tetapi membaca di fesbuk beliau telah meninggal tadi pagi. langsung airmata ini mengalir. betapa saya sedih sekali kehilangan beliau.
selamat jalan bu siti chofifah. semoga amal ibadahmu diterima di sisi-Nya. kami menyayangimu semua :'(

Urgensi Sebuah Niat

seorang adik tingkat saya rutin sekali melakukan puasa sunnah senin-kamis, membuat saya dan adik-adik kos saya iri. bagaimana tidak, dia yang berjilbab pun belum sudah mampu merutinkan puasa sunnah. dan salah seorang adik kos saya pun akhirnya berujar ingin seperti temannya itu agar kuliahnya dilancarkan. tiba-tiba hati saya tergelitik mendengar pernyataan tersebut.
berlanjut kira-kira seminggu kemudian, adik tingkat saya ini sedang mengerjakan tugas kelompok di kosan saya. dan setelah dia pulang, adik kosan saya bercerita jika adik tingkat saya ini ketika magrib tadi tidak melaksanakan shalat. tapi yang patut diacungi jempol dia rutin menjalankan puasa sunnah. akhirnya saya bertanya kepada adik kosan saya, tujuan dia (adik tingkat sekaligus teman sekelas adik kos saya) puasa untuk apa? untuk diet? dan jawabannya untuk dilancarkan kuliahnya. dan lagi-lagi hati saya tergelitik.
ibadah wajib ternyata dilupakan, ditinggalkan begitu saja. sedangkan ibadah sunnah dilakukan dengan niat yang salah menurut saya. salah yang mananya? berpuasa bukan karena cinta kepada Allah untuk mengharap ridhonya akan tetapi untuk dimudahkan kuliahnya. bagaimana Allah akan cinta, ketika jika sendiri tidak cinta kepada Allah dan justru terkesan menyuap Allah dengan puasa dilakukan agar dimudahkan kuliahnya. apapun yang kita dilakukan harusnya hanya untuk mengharap ridho Allah, karena ketika Allah ridho Allah pun akan memudahkan segala urusan kita.
seperti urgensi niat yang dijelaskan dalam hadits arba'in pertama ini:

امرئ ما نوى , فمن كانت هجرته إلى الله ورسوله فهجرته إلى الله ورسوله , ومن كانت هجرته إلى دنيا يصيبها و امرأة ينكحها فهجرته إلى ما هاجر إليه " متفق عليه

Dari Amirul Mukminin Abu Hafsh, Umar bin Al-Khathab radhiyallahu 'anhu, ia berkata : “Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: “Segala amal itu tergantung niatnya, dan setiap orang hanya mendapatkan sesuai niatnya. Maka barang siapa yang hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya itu kepada Allah dan Rasul-Nya. Barang siapa yang hijrahnya itu Karena kesenangan dunia atau karena seorang wanita yang akan dikawininya, maka hijrahnya itu kepada apa yang ditujunya”.
[Diriwayatkan oleh dua orang ahli hadits yaitu Abu Abdullah Muhammad bin Ismail bin Ibrahim bin Mughirah bin Bardizbah Al Bukhari (orang Bukhara) dan Abul Husain Muslim bin Al Hajjaj bin Muslim Al Qusyairi An Naisaburi di dalam kedua kitabnya yang paling shahih di antara semua kitab hadits. Bukhari no. 1 dan Muslim no. 1907]

marilah kita meluruskan kembali niat kita, berniatlah untuk mendapatkan ridho Allah semata karena jika Allah ridho maka semua urusan kita pun dimudahkan dan urusan kuliah dimudahkan dan sebagainya itu hanya efek samping dari ridho Allah. 

Anak Kesepian


anak-anak yang memiliki orangtua dengan pendidikan tinggi turut mempengaruhi pengetahuan mereka. memang kecerdasan itu berasal dari proses belajar dan IQ. walaupun IQ tinggi tetapi tidak ada proses belajar ya sama saja. akan tetapi ketika IQ pas-pasan namun proses belajarnya baik maka hasilnya pun baik. namun ada kelebihan lainnya bagi mereka yang memiliki orangtua berpendidikan tinggi, secara tidak langsung pengetahuan mereka luas.
contoh saja murid saya ini anak dokter, bapak ibunya seorang dokter. ketika ditanya pekerjaan orangtuanya, dengan tegas dia menjawab "dokter, dokter loh Bu... dokter...". ayahnya seorang dokter radiologi, ketika ditanya tentang cita-citanya dia menjawab ingin menjadi dokter anak. kenapa tidak mau menjadi seperti ayahnya? anak itu dengan gamblang menjelaskan alasannya, untuk ukuran anak kelas satu SD jawabannya benar-benar menunjukkan pengetahuannya yang luas.
dari segi pengetahuan mungkin boleh berbangga, tetapi ada satu yang membuat miris. yaitu kesibukan kedua orangtuanya sehingga intensitas anak bersama orangtua pun sangat jarang. ibu yang seorang dokter pula sering di jakarta, dan ayahnya pulang malam. sehingga anak merasa kesepian dan tak jarang anak-anak dengan orangtua yang memiliki kesibukan seperti ini bermain dengan pembantu. sosialisasi dengan teman sebaya kurang karena lebih banyak dihabiskan bermain dengan pembantu ataupun dengan saudara sendiri.
sangat disayangkan ketika karier menanjak naik, anak terabaikan. sesibuk apapun itu, seharusnya orangtua mampu meluangkan waktunya untuk anaknya. jangan sampai anak menjadi anak pembantu karena waktu anak sering dihabiskan bersama pembantu. 

From novel 'Kau, Aku & Sepucuk Angpau Merah' karya Tere Liye

“Berasumsi dengan perasaan, sama saja dengan membiarkan hati kau diracuni harapan baik, padahal boleh jadi kenyataannya tidak seperti itu, menyakitkan.”
― Tere Liye, novel 'Kau, Aku & Sepucuk Angpau Merah'



“Apalah namanya ini? Disebut apakah perasaan ini? Kenapa hatiku macam sayuran lupa dikasih garam, hambar, tidak enak, tidak nyaman? Atau seperti ada tumpukan batu besar di dalamnya, bertumpuk-tumpuk, membuat sempit. Atau seperti ikan diambil tulangnya, kehilangan semangat.”
--Tere Liye, novel "Kau, Aku & Sepucuk Angpau Merah".

“Nak, perasaan itu tidak sesederhana satu tambah satu sama dengan dua. Bahkan ketika perasaan itu sudah jelas bagai bintang di langit, gemerlap indah tak terkira, tetap saja dia bukan rumus matematika. Perasaan adalah perasaan, meski secuil, walau setitik hitam di tengah lapangan putih luas, dia bisa membuat seluruh tubuh jadi sakit, kehilangan selera makan, kehilangan semangat. Hebat sekali benda bernama perasaan itu"
--Tere Liye, novel 'Kau, Aku & Sepucuk Angpau Merah'.

http://www.facebook.com/darwistereliye

Aksi Tolak Kenaikan BBM

Semoga aksi teman-teman dari kalangan mahasiswa
yang menolak kenaikan BBM tidak rusuh...
dan selalu ada doa buat mereka yang bersuara,
yang nggak ikut diam ajah,
berdoa ajah..
nggak usah mencibir,
sebab kalau benar-benar nggak jadi naik..
itu kan atas perjuangan mereka,,
bukan kita yg bisanya diam,
mengelus dada sambil menelan ludah kepahitan,,
gak usah mencela pendemo..
sebab yang mereka jalankan adalah lebih baik daripada kita,
yang bisanya melongo,
atas apa yang terjadi pada bangsa ini..
semangat,,
ada doa buat para pejuang jalanan,,
(copas status FB Ry Cahyo)

sepakat dengan kata-kata diatas,,
banyak yang mencela para pendemo,
karena kebanyakan anarkis dan merusak fasilitas umum...
tapi bandingkan dengan kita yang diam?
memang sama-sama tidak memberi solusi,,
tetapi setidaknya mereka sudah bersuara...
semoga yang melakukan demo tidak rusuh,,
dan yang tidak ikutan cukup mendoakan semoga suara mereka didengar...

terima hasilnya dengan lapang dada...
jika BBM tidak jadi naik, alhamdulillah...
jika jadi naik ya bisa membuat kita termotivasi untuk lebih giat bekerja...


Sunday 25 March 2012

pertanyaan di benak saya

bekerja bersama mereka yang bukan seiman mengajarkan saya banyak hal. membuat saya banyak belajar dari mereka. untuk urusan aqidah memang tidak bisa kompromi, tetapi untuk urusan muamalah bukankah tidak apa-apa.
ketika bersalaman dengan bos yang kebetulan tidak seiman dengan saya, saya ditanya kabar. saya menjawab baik-baik saja (walaupun sebenarnya tidak terlalu sehat), dan ternyata ketika menjabat tangan saya dan tangan ini terasa hangat, Beliau mengira saya sakit sehingga bertanya kabar saya.
ketika pulang ke kosan, saya bareng dengan bos dan kawan-kawan lainnya. ditengah macet karena ada pertigaan dan masing-masing kendaraan tidak ada yang mau mengalah untuk berhenti. saat itu juga, bos saya berhenti dan mempersilahkan mobil diseberangnya lewat duluan dan pelan-pelan terurailah kemacetan tersebut.
kemudian contoh lain adalah pembimbing skripsi daya adalah seorang dokter senior dari kampus yang berbeda, beliau membantu saya mulai dari meminjamkan buku-buku dan sharing. bahkan ketika saya sudah wisuda pun, beliau pun masih mengundang saya di acara-acara internal kedokteran. mahasiswa beliau yang menempuh PPDS (program pendidikan dokter spesialis) mungkin memandang saya sebelah mata, tetapi beliau sangat sangat sangat menghargai saya dan selalu membanggakan saya ketika memperkenalkan saya. beliau pun sangat care dengan pasien, memang terkesan galak tapi itu tanda sayang beliau kepada pasien dan tak jarang pasien yang tidak mampu pun di gratiskan walaupun periksanya ditempat prakteknya, bukan di rumah sakit dengan jamkesmas.
berbeda sekali dengan mereka yang mengaku saudara seiman tetapi seperti tak mampu memahami kondisi diri ini. mulai dari hal-hal kecil yang kadang terlupakan. mereka pun sepertinya lupa jika saya memang orang yang mudah sakit, mudah lelah walaupun beraktivitas sedikit. terlalu sering ijn tidak mengikuti kegiatan dengan alasan sakit, banyak mendapat cibiran dari mereka. tak jarang banyk mendengar jika saya malas lah, manja lah dan sebagainya. berusaha sabar dan menanggapi dengan kepala dingin tetapi tetap saja tak ada reaksi yang menunjukkan mereka paham.
akhirnya banyak pertanyaan yang muncul di benak saya, kenapa justru mereka yang bukan seiman yang lebih care dan paham dengan kondisi ini dibanding mereka yang mengaku saudaraa seiman. renungkanlah wahai saudaraku, bukan hanya teori saja tetapi prakteknya pun perlu. jangana hanya mengaku beragama tetapi prakteknya tidak ada.

Thursday 22 March 2012

kakak beradik penjual coklat


seminggu ini saya ditempatkan di sekolah dasar unggulan dan terlihat sekali murid2nya anak orang berpunya. mulai dari anak dokter sampai anak rektor, mulai dari yang liburan di singapura sampai inggris. tetapi ada yang menarik perhatian saya kemarin, yaitu setiap jam istirahat ada sepasang kakak adik (laki-laki) membawa box bening kecil berisi coklat-coklat stik lucu berdiri di balkon depan tangga di lantai 2. akhirnya saya tertarik untuk membeli coklatnya. saya salut dengan kakak beradik ini, mereka mau berjualan coklat di sekolah, melewatkan waktu istirahat untuk berjualan coklat buatan ayah mereka ini. karena merasa kasihan tapi memang suka coklat jg, jadinya saya beli 7 coklat hari ini, hehehe. bingung mau ngabisinnya gimana alhasil saya jual di kosan hehehe. besok ibu beli yaa...^^

Thursday 1 March 2012

Nikmat Tuhan Kamu Manakah yang Kamu Dustakan?

kerjaan sy sbg asesor anak2 berkebutuhan khusus di sekolah2 di malang.
selain ngetes IQ, interview,. observasi, sy dan patner sy ngadain home visit bwt cek n ricek data yg udh di dpt.
di SD n TK pertama yg sy asesmen tepatx 2 bulan yg lalu, ada 2 klien.

utk yg SD,. Kmi bkali2 mngadakn home visit.
data yg diambil pun bnr2 kompleks, mulai dr riwayat kehamilan smpai data ortu.
bgtu mlihat data ortu bag. penghasilan, hati ini rada gmn gt.
campuran antara tertohok krn krgx bsyukur n mrasa cmpur tgn Tuhan ada didlmx.
pnghasilan sy lbh tinggi dbndg beliau. ya krg lbh 1,5X pnghasilan beliau.
wooow, dgn pghasilan sgtu bliau mampu mnghidupi istri dan kedua anakx (SD & SMP).
sdgkn sy justru lupa utk bsyukur atas pnghasilan ini.
selalu mrasa kurang dan kurang.
pdhl msh dpt jatah bulanan dari ibu sy.
ampun ya Rabb...

ortu klien sy yg kedua yg di TK justru lbh memprihatinkn kondisix.
status pekerjaan: pengangguran.
itu krn usaha beliau bangkrut.
istrix pun selalu duduk di TK mnunggui anakx sekolah *ABK:Retardasi mental*
dan mrka msh bsa hdup bersama 4 anakx.

waah lg2 sy diingatkn utk bsyukur krn msh memiliki pekerjaan.
pekerjaan yg tdk terlalu berat n sesuai dgn minat & ilmu yg sy dpt dikmpus.
mgkn ayat yg srg diulang2 di surat Ar-Rahman ini yg pantas sy ingat,
maka nikmat Tuhan kamu yg manakah yg kamu dustakan???

di sekolah itu pun,. bapak satpamx bertitle SE alias sarjana ekonomi...
pnjaga sekolah bertitle Sarjana Hukum...

maka nikmat Tuhan kamu yg manakah yg kamu dustakan?

syukuri apa yg tlh qt miliki.
syukuri qt msh dpt uang bulanan dri ortu.
syukuri qt msh dpt bekerja seberapa pun gajix.
syukuri qt dpt melakukan hal yg qt sukai n sesuai minat qt.
dan byk2x bersyukur atas semua yg qt dapatkn.