Tuesday 3 September 2013

lelaki, makhluk yang susah berkomitmen

belakangan ini lagi banyak cerita seputar kehidupan para sahabat saya dan saya pribadi. cerita percintaan tentunya yang akhirnya membuat saya gemas sendiri dengan makhluk yang bernama lelaki, karena sulit sekali rasanya untuk berkomitmen. huft.

cerita pertama:
sebut saja A. dia ini sahabat saya dari jaman sekolah dulu n memang hidupnya itu tak pernah bisa jauh dari yang namanya perempuan. saat ini dia lagi memenuhi pundi-pundinya untuk menikah dengan pacarnya yang sekarang. saya sendiri kaget sebenarnya bahwa A ini bisa juga menambatkan hatinya pada satu gadis dan berniat melamarnya. lebaran kemarin, si A sudah menemui calon mertua ini. padahal yaaa, si A ini suka gonta ganti pacar dan rajin ngelaba dengan cewek lain meskipun dia sudah punya pacar.
nah beberapa hari lalu dia bercerita bahwa dia suka dengan teman sekantor. alamaaaak, kumat lagi kan penyakut lamanya. padahal juga barusan saya puji-puji tuh. heran saya dia sudah memutuskan akan menikah dengan pacarnya sekarang tapi kenapa malah masih bisa bilang dia jatuh cinta dengan teman sekantornya. si teman kantornya tidak merespon tapi si A ini justru penasaran n ingin tahu apakah teman kantornya ini suka dia atau tidak. -____-"
semoga si A ini segera insyaf yaaa, biar bisa jadi suami yang setia dan baik nantinya bagi istrinya n tidak berpotensi berselingkuh.

cerita kedua:
sebut saja B. ini pertama kalinya dia berpacaran. ketika dia main kerumah sang pacar (sebut saja mas), ayah mas-nya ini menyuruh mereka untuk segera menikah. si B ini pun seneng-seneng aja. apalagi si Mas pernah bilang sedang mengumpulkan uang untuk biaya pernikahan mereka nanti yang insyaallah akhir tahun atau awal tahun. lama tak bercerita karena BBM saya off, semalam si B bercerita bahwa dia terancam batal menikah karena ayah mas-nya tidak setuju si B menikah dengan anaknya karena watak B yang keras dan lebih sebelnya lagi si mas ini justru belum move on dari mantan pacarnya. bahkan pernah bilang kepada B bahwa dia hanya mengganggap B sebagai adik saja. *saya paling sebel dengan alesan seperti ini*
hubungan si B n mas ini juga merenggang, karena sikap si mas ini terhadap B yang terkesan cuek dan merasa si B terlalu mengekang. entahlah karena si B ini sahabat saya jadi subjektif atau seperti apa, saya heran saja kenapa mudah menjanjikan untuk menikah tetapi dengan mudahnya juga melanggarnya sendiri.
yaa semoga si B mendapatkan pendamping hidup yang menerima dia apa adanya dan sayang sama dia. oia, semoga mertuanya juga menyayangi dia.

cerita ketiga:
sebut saja C. saya tidak mengenal langsung sih tetapi teman saya bercerita dan entah kenapa saya berinisitif sendiri melihat facebooknya kemarin. kejadiannya sudah beberapa tahun lalu jadi saya melihat timeline yang terdahulu. ketika membaca statusnya, terasa sekali betapa sukanya dia dengan teman saya ini. kemudian ketika teman saya ini memutuskan menyudahi hubungan yang dianggap tidak semestinya terjadi ini dengan si C. terlihat lagi status facebook si C yang menyatakan kegalauannya. kesulitannya untuk melupakan teman saya ini. kecemburuannya terhadap teman saya ini. dengan membacanya saja saya benar-benar sangat merasakan apa yang si C rasakan saat itu. saya merasa si C di PHP oleh teman saya ini. yaa salah teman saya juga sih dulu memang si tanggepin dan rasa kagum si C yang sudah ada semakin menguat. ketika merasa salah dan akhirnya teman saya ini memutuskan pergi, si C yang terpuruk. ya semoga saja si C dan teman saya ini bisa belajar dari pengalaman ini.

saya sebel dengan lelaki yang memang setelah diamati sangat susah susah sekali untuk berkomitmen pada satu wanita. yaa mungkin karena pola pikir perempuan dan lelaki yang berbeda sehingga menghasilkan pemikiran yang berbeda terkait komitmen. saran saya sih sebagai perempuan, jangan mudah di PHPin laki-laki. yaa pada dasarnya lelaki memang suka menebar pesonanya dan perempuan terkadang justru menangkap itu sebagai "wah dia suka sama aku nih", yaa padahal lelaki menebar pesonanya ke semua orang. jadi lebih baik mengganggap semua perhatian yang diberikan lelaki itu biasa saja dan jangan sampai GR, daripada ntar muncul statement "aku di PHP-in sama dia". gak enak kan. malah sakit hati sendiri yang ada. baru anggap perhatian lelaki itu serius kepadamu ketika memang dia berani ke orangtuamu dan meminta ijin untuk menikahimu.

ingat yaa PHP tercipta ketika salah satu pihak merasa diberikan harapan. meskipun pihak lainnya tanpa sengaja terkesan memberikan harapan, jika pihak lainnya merasa diberikan harapan maka jadilah PHP. jadi yaa jangan gampang merasa diberikan harapan kalau tidak mau jadi korban PHP. atau jangan mudah memberikan harapan kepada orang lain kalau tidak mau dicap sebagai tukang PHP.

No comments:

Post a Comment