Wednesday 18 September 2013

Urip Iku Sawang Sinawang

kata orang jawa "urip iku sawang sinawang" alias hidup itu saling melihat dan merhatiin orang lain. menganggap orang lain itu lebih enak hidupnya daripada kita. yah bisa dibilang "rumput tetangga itu lebih hijau".

pasti sering kan begitu? nggak? ah masaaaaa... *cubit yang bilang nggak

dalam kehidupan sehari-hari kita itu sering loh begitu. yaa sadar nggak sadar memang kita sering merasa rumput tetangga itu lebih hijau alias iri sama orang lain. 
"enak ya jadi si A itu, udah anaknya baik, pinter, kaya lagi. sempurna banget hidupnya."
padahal yaa si A itu hidupnya serba diatur sama orangtuanya. dari mulai kuliah di jurusan apa, pacaran sama siapa, lanjut S2 atau kerja dimana, itu semua diatur sama orangtuanya. kemana-mana dikawal ajudan. bahkan pernah dia mau kabur dari rumah sehari aja, buat nemuin pacarnya diluar kota. dan saya dilibatkan dalam aksi kabur dari rumah ini. -____-" 

jadi saya yang "dianggap" bisa menyakinkan orangtuanya dimintai tolong untuk bilang ke orangtuanya kalau si A jadi testee praktikum saya, jadinya besok pagi sampai sore dia jadi testee saya n di jatinangor praktikumnya. dan ternyata benar, saya memang menyakinkan n teman saya diperbolehkan jadi testee saya seharian besok. *maaf ya tante, maaf ratna udah boong :(* besok paginya kami diantar ajudan dan teman saya dengan berbagai alesan berhasil membuat si ajudan percaya kalau kami akan naik travel aja ke nangor karena rame-rame sama teman lainnya. padahal yaaak, turun dari mobil teman saya langsung naik taksi ke bandara n capcus ke malang -_____-" *tapi malemnya dia udah balik n ada dirumah.
tuh, ternyata hidup dia tidak sebebas merpati *kayak lagu kahitna aja*,, mau pergi aja kudu boong gitu kan.
"enaknya yaa teman-teman pada kerja, punya penghasilan n bisa mandiri. lah aku malah stres sama tugas kuliah, nggak bisa kerja n masih aja minta uang sama mami. kayak nggak guna aja."
padahal yaa teman-teman saya itu justru iri sama saya. tiap ngobrol di bbm, beberapa bilang "kamu mah enak dek. lulus S1 langsung bisa ambil S2. aku juga pengen kuliah. bosen mah kerja ya gini-gini aja."
"enak ya kamu itu udah jadi eksmud gitu, gajinya besar. tinggalnya aja di apartemen yang sebulan 2 jeti."
dan tahu jawabannya si Boy ke suaminya teman saya yang ngomong gitu tadi?
"enakan kamu lah. udah nikah n sekarang istri kamu udah hamil. laa aku, meski sukses gini juga sendiri. pulang kerja, capek ya capek sendiri. nggak punya istri n anak yang bisa nyemangatin n bisa bikin capek hilang"
yaa memang begitu adanya, hidup itu sawang sinawang. padahal yaa yang dilihat dari orang lain itu lebih enak dari kita itu belum tentu bener. yaa namanya juga manusia, nggak ada puasnya. kurang banget bersyukurnya. saya jadi merasa tertampar sendiri betapa kurang bersyukurnya saya. hidup saya yang sudah sedemikian enaknya ini malah nggak disyukuri, malah kepengen kayak hidup orang lain yang ternyata menurut mereka sendiri justru nggak enak.

yaa belajar dari kalimat "urip iku sawang sinawang", ya mensyukuri apa yang kita miliki, jalani sekarang. karena banyak loh orang yang mau seperti kita cuma kesempatannya aja yang belum datang. yaa mungkin giliran. misal sekarang gilirannya teman saya buat kerja, nah giliran saya kuliah dulu. nanti di rolling perannya sama yang sang penguasa hidup. teman saya sudah cukup tabungan gajinya buat kuliah, saya sudah lulus dan saat kerja. yaa bayangin aja kalau nggak giliran, mungkin semua manusia pada kerjaaaaaaa, nggak ada yang kuliah. ntar semua pada kuliaaaaaah, nggak ada yang kerja. kacau balau kan? 

yaa mungkin memang sistemnya begini. jadi kita nikmati hidup yang kita jalani sekarang dengan rasa syukur, jadinya Allah makin sayang sama kita n in syaa Allah kita dikasih nikmat lainnya. aamiin :) 

No comments:

Post a Comment