Tuesday 19 August 2014

homesick

liburan lebaran kemarin saya habiskan dengan penuh suka cita di rumah. menempati rumah baru dan berusaha sekali agar liburan kali itu menjadi penebus setahun tak pulang. 

ketika liburan-liburan sebelumnya hanya sekedar liburan, kali ini rasanya berbeda. mungkin karena sudah dewasa sepertinya. sudah mulai memikirkan "kalau bukan sekarang, kapan lagi."

saya rindu sekali mengurus rumah, sebenarnya saya orang yang jarang mengurusi rumah. kenapa? karena setiap pulang, dimaklumi saja kalau saya seharian tidur sebagai balas dendam karena selama ini sibuk kuliah dan jarang tidur.

kali ini beda. saya berusaha sekali mengurus rumah sekecil apapun yang saya bisa lakukan. bangun tidur (mami sudah pasti lebih dulu bangun dan memasak air) saya membersihkan kamar, mengambil sapu dan membersihkan rumah, mencuci pakaian dan menjemurnya. ngopi bersama mami di depan televisi yang tidak kami tonton karena asik bercengkrama. mami melanjutkan aktivitasnya di dapur dan saya mencoba membersihkan isi kulkas yang mulai nggak karuan.

si penjual air bersih datang dan mulai mengisi tandon rumah. saya kemudian menuju kamar mandi di kamar mami dan adek-adek. mulai menguras dan membersihkannya. 

dengan adek-adek pun saya berusaha membayar waktu yang banyak saya lewatkan tanpa mereka. belajar bersama membahas PR sekolah, membuat cemilan yang mudah dan membuat mereka senang seperti membuat pisang bakar keju, tentunya mereka rebutan untuk bisa memarut kejunya -__-"

mulai mengamati dan memperbaiki perilaku mereka yang saya nilai tidak baik. seperti adik saya yang pertama yang setiap makan tidak pernah habis. si bungsu yang suka membuang sampah di teras rumah yang memang belum selesai dibangun. dalam beribadah apalagi, setidaknya saya senang ketika mereka tahu saya akan sholat mereka akan segera berlari wudhu untuk bisa sholat berjamaah dengan saya.

setiap saya pergi keluar rumah, entah itu pergi dengan mas maupun hangout dengan teman saya mampir ke supermarket membeli kebutuhan rumah entah itu pembersih kamar mandi, sabun cuci piring dan lainnya. kebiasaan saya dikosan seperti itu jadi setidaknya berdampak positif waktu pulang kemarin. setidaknya tanpa perlu disuruh, saya sudah tahu apa saja yang mau habis dan saya membelinya.

dan ketika saya kembali ke tanah rantau, rasanya sesak sekali dada ini. sudah kembali lagi ke kamar 3x2,5 meter ini. berusaha menenangkan hati dengan tidur sejenak dan ketika terbangun justru saya menangis tersedu. menangis karena liburan 2 minggu kemarin seolah mimpi saking singkatnya. menangis karena merasa belum bisa berbuat apa-apa untuk keluarga dirumah. menangis karena.......



mami bilang begini ketika saya pamitan mau berangkat ke bandara: "semoga segera lulus, biar bisa pulang dan kumpul jadi satu lagi ya nduk..."

No comments:

Post a Comment