Seperti menyelam di laut lepas, hati itu siapa tahu/
Tapi aku berani, menyelami! Mencintai dengan jernih
Seperti sebuah perlayaran, gelombang mungkin menerjang/
Tapi aku berani, mengaruni! Mencintai dengan gagah
Seperti sebuah peperangan, dan peluru membuat luka/
Tapi aku berani, bertempur. Membalut lukamu, mencintai dengan tajam
Tapi aku berani, menyelami! Mencintai dengan jernih
Seperti sebuah perlayaran, gelombang mungkin menerjang/
Tapi aku berani, mengaruni! Mencintai dengan gagah
Seperti sebuah peperangan, dan peluru membuat luka/
Tapi aku berani, bertempur. Membalut lukamu, mencintai dengan tajam
Seperti penggembara, hujan badai menerpa/
Tapi aku berani, menembus belantara. Mencintai, tanpa batas
Seperti pujangga, yang tidak menemukan lagi kata-kata/
Tapi aku berani, menulis. Mencintai dengan apa adanya
Seperti sebuah kebimbangan, tanpa kepastian/
Tapi aku berani memilih. Mencintai dengan berani
Tapi aku berani, menembus belantara. Mencintai, tanpa batas
Seperti pujangga, yang tidak menemukan lagi kata-kata/
Tapi aku berani, menulis. Mencintai dengan apa adanya
Seperti sebuah kebimbangan, tanpa kepastian/
Tapi aku berani memilih. Mencintai dengan berani
Seperti anak kecil, bermain dengan lepas/
Tapi aku berani, bertanggungjawab. Mencintai dengan dewasa
Seperti sebuah kota kecil, mungkin ada kesepian/
Tapi aku berani, mengarungi malam. Mencintai dengan khusuk
Seperti sebuah dermaga, yang terhantam gelombang/
Tapi aku berani, berdiri. Mencintai dengan ketegaran
Tapi aku berani, bertanggungjawab. Mencintai dengan dewasa
Seperti sebuah kota kecil, mungkin ada kesepian/
Tapi aku berani, mengarungi malam. Mencintai dengan khusuk
Seperti sebuah dermaga, yang terhantam gelombang/
Tapi aku berani, berdiri. Mencintai dengan ketegaran
Seperti sakit, yang mungkin perih/
Tapi aku berani, terus melangkah. Mencintai dengan tabah
sumber: http://www.facebook.com/pages/Iwan-Setyawan-9-summers-10-autumns/102167306543767?fref=ts
No comments:
Post a Comment