Friday 24 May 2013

dago atas, pagi menjelang siang...

kemarin kuliahnya ngebahas leadership, nah diminta bikin alat ukur creative leadership. begitu baca kriteria pribadi yang dibutuhkan jadi mikir, kalau alat ukurnya udah jadi ntar kalau mau cari suami, diukur dulu pake alat ukur "creative leadership" :D kan suami leader dalam rumah tangga dan dibutuhkan leader yang kreatif untuk menyelesaikan permasalahan rumah tangga dan bersinergi dengan bawahannya (istri dan anak) :D
begitu siangnya ternyata lanjut kuliahnya, kalau yang pagi asesmen, yang siangnya intervensi. mendadak jadi kuliah parenting sama dosen yang sama. kebetulan ada ngasih contoh pembentukan karakter bangsa, nah salah satunya dengan mendampingi anak selama masa 12 tahun pertamanya. contohnya ajarkan anak menghadapi frustasi (ketika apa yg diinginkan tidak diberikan ortu), saat itulah orangtua mendampingi dan menjelaskan kenapa tidak semua hal yang diinginkan anak terpenuhi. jadi mikir, kalau ngintervensi para orangtua itu kan susah, dan biasanya sudah mengakar kuat dimereka, apalagi kami lebih muda -____-" dan baru sadar yang diintervensi itu ya yang muda-muda, para pasutri muda yang baru menikah, para calon orangtua. nah kalau itu berhasil, insyaAllah generasi berikutnya memiliki karakter yang kuat. ketika di lingkungan pergaulannya si anak tidak dengan mudahnya ikut karena apa yang diajarkan orangtuanya sudah mengakar kuat di dirinya. misal ketika ada masalah di rumah, pelariannya ke miras ataupun narkoba. hal itu insyaAllah tidak akan terjadi ketika hal diatas tadi dilakukan oleh orangtua karena orangtua lah yang bertanggungjawab terhadap anaknya, karena semuanya berawal dari rumah.

No comments:

Post a Comment