Thursday 6 June 2013

tentangmu :) #jilid 1

Awalnya memang ada keinginan menuliskan kisah perjalanan kita di blog ini, mohon maaf karena baru bisa menuliskannya di blog yang mungkin tidak dilirik ini karena memang bukan itu tujuan utamaku membuat blog, hanya menumpahkan isi pikiranku dan belajar bagaimana berkisah melalui kalimat-kalimat ini. Mungkin hanya kamu yang membacanya, kamu yang biasa aku “paksa” untuk membaca blog ini. Aku belum bisa menuliskan kisah perjalanan kita dalam sebuah buku yang merupakan salah satu cita-citaku menjadi seorang penulis. Doakan saja, suatu saat aku bisa menulis buku, buku berisi tentangmu. mungkin. aamiin.

Kemudian aku menyelesaikan membaca buku Tasaro GK “sewindu” dan didalamnya dia menceritakan sahabatnya Kanday. Aku pun teringat padamu, yaa kamu. Aku ingin menuliskan kisahmu, kisah kita.

Aku suka sekali dengan namamu. ALFADITA SHANY. Nama yang manis dan perempuan sekali bagiku. Entahlah, aku suka dengan namamu. Tentunya membandingkan dengan namaku yang singkat dan banyak sekali yang memiliki nama yang sama denganku termasuk senior kita di SMA. Tapi aku tetap bangga koq dengan namaku tersebut karena sudah tahu tentang filosofi dibaliknya.

ALFA menunjukkan bahwa dirimu seorang sulung. Banyak kenangan bersamamu dijaman kita sekolah dulu hingga saat ini meskipun kita sudah sangat jarang bertemu karena terpisah jarak.

Yang aku ingat, kita kenal karena kita sekelas di kelas tiga SMP. Pembicaraan denganmu sebenarnya tidak terlalu banyak aku ingat pada masa itu. Karena aku merasa dekat denganmu ya saat kita berdua melanjutkan di SMA yang sama dan lagi-lagi Tuhan memberikan kesempatan untuk mengenalmu lebih dekat karena kita satu kelas dan satu bangku.

Yang aku ingat kenapa kita sebangku karena kita sudah saling kenal sebelumnya di SMP. Diawali dengan masa orientasi siswa alias MOS yang sempat membuatmu ngefans dengan salah satu kakak fasilitator kelas kita (koreksi yaa jika ternyata kau tidak ngefans dengan kakak yang mirip justin timberlake itu :P). Tertawa sih pada saat suratmu kepada kak JT itu dibacakan didepan kelas tapi sebel juga sebenarnya sama si kakak fasilitator yang usil bacain surat yang bukan buatnya itu. Yang aku tahu mukamu merah padam, menahan malu. Pertanyaan yang simpel dan dijawab dengan salting oleh si kak JT.
“kakak lebih suka harry potter atau conan?” btw, kenapa bisa muncul ide pertanyaan begini di suratmu itu? #tanyakenapa
Berlanjut ke hari-hari selanjutnya di kelas satu SMA. Sebangku denganmu itu ternyata luar binasa hehehe. Bagaimana tidak, setiap pagi kau selalu badmood. Oh my God. Yaaaap, kau selalu memasang muka jutek tiap kali tiba dikelas. Aku yang selalu datang setelahmu (artinya agak siangan) berusaha menyapa dirimu tapi malah wajahmu angker sekali setiap pagi. Dan aku tahu caranya, yaaa aku setiap pagi setelah menaruh tas selalu ngacir cari contekan PR dulu ataupun berdiri dikoridor depan kelas sambil menunggu bel sekolah berbunyi. Tapi anehnya itu Cuma pagi. Sisanya kau biasa saja tuh. Yaaa mungkin “pemanasan”-nya kurang pikirku.
Kamu ingat waktu kamu untuk pertama kalinya “belajar” ngerpe’ remedial ulangan sosiologi yang sekelas nilainya merah semua kecuali si kai’ anton? Itu loh yang kita dapat bocoran dari kelas tetangga yang sudah remedial duluan. Kita hafalin jawabannya mati-matianya dan konyolnya kamu berniat menulis jawabannya di mejamu. Tapi menurutku caramu itu super duper konyol -___-“ yaa gimana nggak konyol, sejak kapan ada orang ngerpe’ menyulitkan dirinya sendiri sepertimu??? Bayangkan saja misal jawabannya “revolusi industri” kamu menuliskan di mejamu hanya 1. RI, yaaaak hanya huruf depannya saja, just initial. Ckckckck.

Kemarin waktu aku membahas di twitter kamu bilang lupa. Seingatku waktu itu saat istirahat aku asik sekali bercerita kepadamu dan memperagakan gerakannya saking antusiasnya. Dan tidak sengaja gerakan tadi sukses mengenai wajahmu. OMG. Aku nonjok kamu. Maaf yaaak, tapi toh kamu lupa hehehe.

Oia kita terjebak dijalan kebenaran bersama saat itu hingga akhir SMA kita. Kita jadi remaja masjid ceritanya saat itu. Alasannya simpel karena harus ikut minimal dua ekstrakulikuler. Kenapa memilih Rohis? Si Apam yang ada dikelas tetangga bilang “palingan juga Cuma disuruh bersihin masjid, udah ikut ini aja.”. astaga kalau ingat itu aku selalu tertawa. Antara polos atau bandel yaaak sebenarnya pemikiran seperti itu hehehehe. Hingga akhirnya kita setiap minggunya “melingkar”?  dan lagi-lagi Tuhan menakdirkan kita untuk bersama. Coba ingat kembali, berapa kali kita di rotasi tapi kita tetap satu kelompok melingkar bersama guru yang sama.

Ingat ketika itu kamu capek sekali sampai ketika menunggu guru melingkar kita datang, kamu tiduran di sofa dan parahnya ketika sang guru datang kau tertidur pulas -____-“ yawda kata sang guru tidak usah dibangunkan. Jadilah aku iseng menyelimutimu dengan koran dan sajadah #berasa kayak mayat di jalan yaaak hehehehe.

#bersambung :)

No comments:

Post a Comment